TEMPO.CO, Lhokseumawe - Sejumlah pasien Rumah Sakit Datu Beru, Takengon menolak dirawat dalam ruangan. Mereka menolak karena mereka khawatir bakal terjadi gempa susulan Kamis 4 juli 2013.
Pihak rumah sakit menempatkan ranjang rawatan di lorong dan menempatkan sejumlah pasien dibawah tenda. "Kami nggak berani pak didalam ruangan," ujar Maida jumani, 35 tahun, warga Perumnas Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah, 4 Juli 2013.
Maida mengalami luka di bagian kepala akibat terkena reruntuhan rumahnya saat gempa 6,2 SR yang terjadi Selasa, 2 juli 2013. Sebelumnya, pasien Maida dirawat di bawah tenda darurat namun karena hujan dan angin membuat tubuhnya tidak tahan kedinginan. Tenaga medis juga mengkhawatirkan dia juga bakal jatuh sakit. Akhirnya mencari ruangan yang dianggap mudah untuk keluar jika terjadi gempa susulan.
Asminar, Staf bagian rekam medis Rumah Sakit Datu Beru mengatakan banyak pasien yang menolak dirawat di dalam ruangan. Mereka takut jika terjadi gempa susulan. Maklum, sejak selasa lalu gempa susulan terjadi berkali-kali.
Dia menambahkan kondisi rumah sakit terjadi kerusakan di beberapa ruangan seperti rauangan rekam medis, plapon lantai dua, ruangan operasi, dan ruangan propanel dan kantor.
IMRAN MA