TEMPO.CO, Seoul - Raksasa teknologi asal Korea Selatan berencana membangun lima pusat penelitian dan pengembangan di beberapa wilayah Korea Selatan dalam jangka waktu tiga tahun dengan menelan biaya KRW 5 triliun atau sekitar US$ 4,5 miliar atau Rp 44, 5 triliun.
Berita itu didapat dari salah seorang pejabat Samsung yang tidak mau disebutkan namanya kepada media Korea Times. Kabarnya juga Samsung sudah menghabiskan KRW800 miliar untuk membangun sebuah lembaga penelitian untuk mengembangkan perangkat cerdas. Di samping gedung lembaga itu nantinya juga akan dibangun bagian dari pusat pengembangan yang berfokus pada materi dan komponen yang akan digunakan untuk produk-produk Samsung selanjutnya.
Pada Juni 2015, pusat penelitian bagian desain Samsung akan mulai beroperasi di bagian selatan ibu kota Seoul. Sekitar 10 ribu desainer, pengembang dan perancang peranti lunak Samsung akan ditempatkan di pusat desain ini. Biaya yang dikeluarkan oleh Samsung untuk pusat yang satu ini mencapai KRW 1.2 triliun, sekitar $1.05 miliar. Di Provinsi Gyeonggi, Samsung akan membangun dua pusat penelitian yang mengembangkan teknologi yang berkaitan dengan cip dan layar datar. Rencananya kedua pusat penelitian ini akan beroperasi pada tahun 2014. Pemerintah daerah Gyeonggi juga ikut membantu Samsung dalam hal administratif dan keuangan, tulis Korea Times seperti dilansir The Next Web Kamis, 4 Juli 2013.
Samsung yang saat ini dipimpin oleh JK Shin juga berencana membuka pusat penelitian dan pengembangan di Finlandia dan menghadirkan pusat strategi dan inovasi di negeri Abang Sam dengan perkiran menelan biaya sekitar US$1.1 miliar. Untuk kawasan Asia sendiri, Samsung belum lama ini memilih India.
THENEXTWEB|HOSPITA
Berita Terkait
Perang Samsung Vs Apple Merambat ke Media Massa
Korsel Larang Staf Pertahanan Pakai Smartphone