TEMPO.CO,Surabaya- Menjelang bulan Ramadhan, harga daging sapi di Provinsi Jawa Timur merangkak naik. Ketua Paguyuban dan Pedagang Sapi dan Daging Segar Jawa Timur, Muthowif, menuturkan setelah harga bahan bakar minyak bersubsidi naik, harga daging segar di pasar tradisional mengikutinya.
Ia juga menuding Gubernur Jawa Timur Soekarwo tidak becus mengurus tata niaga daging sapi di sentra sapi. Program yang dibuat Soekarwo, katanya, lebih pada upaya pencitraan ketimbang substansi program. Ia memastikan, hampir semua wilayah di Jawa Timur harga daging sapi naik. "Kenaikan mencapai Rp 2 ribu per kilogram," kata dia kepada Tempo, Kamis 4 Juli 2013.
Baca Juga:
Sebelum BBM bersubsidi naik, ia membandingkan, harga daging sapi pada kisaran Rp 80 ribu- Rp 85 ribu perkilogram. Sekarang harga daging di tingkat konsumen kisaran Rp 82 ribu hingga Rp 87 ribu per kilogram. Sementara daging jenis tertentu mencapai Rp 90 ribu per kilogram. Melihat kondisi sapi siap potong yang ada saat ini, kemungkinan awal puasa harga daging menyentuh Rp 95 ribu per kilogram. Sebab, kebutuhan masyarakat akan daging sapi dipastikan meningkat, tanpa diimbangi pasokan sapi siap potong.
Muthowif menegaskan, mengimpor sapi bakalan dan daging tidak mampu menjawab kebutuhan para pedagang tradisional saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Pedagang tradisional lebih membutuhkan sapi siap potong, bukan sapi bakalan atau daging. Dari sapi bakalan dijadikan sapi siap potong, kata Muthowif, harus menunggu kurang lebih tiga sampai enam bulan. Harga sapi hidup siap potong di pasar tradisional Rp 34 ribu- Rp 35 ribu per kilogram.Sementara sapi hidup di penggemukan (feedlot) rata-rata Rp 36 ribu-Rp 37 ribu per kilogram.
Pemerintah pusat dan Pemprov Jatim gagal membuat harga daging sapi segar di pasar tradisional menjadi Rp 75 ribu sampai Rp 80 ribu perkilogram, serta sapi hidup siap potong Rp 30 per perkilogram. "Kok mau maju lagi menjadi gubernur Jatim. Apa ingin masyarakatnya kekurangan gizi?" ujar Muthowif.
Seorang blantik sapi di Rumah Pemotongan Hewan Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Khumaini, mengakui harga daging melesat naik seiring kenaikan harga BBM. Menurut ia, harga daging karkas saat ini sebesar Rp 75 ribu per kilogram. Setelah daging terpisah dari tulang, harga daging naik lagi di tingkat pengecer menjadi Rp 78 ribu per kilogram. "Jika dijual ke restoran dan konsumen langsung ya menjadi Rp 85-87 ribu per kilogram," kata dia.
DIANANTA P. SUMEDI