TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Radjasa menegaskan akan segera memeriksa beberapa pelabuhan yang dwelling time (rata-rata waktu tinggal kontainer di jalur merah)-nya masih sangat lama.
"Pada rapat koordinasi di Tanjung Priok pada awal 2013, seharusnya per April 2013 waktu sandar di seluruh jalur di pelabuhan harus menjadi 4 hari," ucap Hatta di kantornya, Kamis, 4 Juli 2014.
Selain itu, Hatta merasa kecewa karena waktu sandar kontainer di pelabuhan peti kemas masih jauh dari target, yakni di atas 10 hari. Menurutnya, penyebab dari inefisiensi waktu ini adalah lambatnya penarikan peti kemas ke lokasi behandel. Selain itu, pemeriksaan pabean juga lama karena petugasnya kurang.
Untuk itu, Hatta berjanji akan minta masukan dari segenap stakeholder untuk mengatasi masalah lambatnya dwelling time ini. "Makanya saya akan dengar semua laporan baik dari pengusaha, kepabeanan, dan dari PT Pelabuhan Indonesia sebagai operator."
Setelah itu, Hatta mengaku akan meminta pertanggungjawaban kepada seluruh pihak terkait atas ketidaktepatan target bongkar muat.
Jika masalah ini tidak segera diperbaiki, kata Hatta, biaya logistik di Indonesia yang sudah tinggi akibat kenaikan harga BBM akan makin melejit.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita Terpopuler:
Empat Alasan Presiden Mesir Digulingkan
Ini Kisah Tukang Ojek Novi Amilia
Presiden Mesir Digulingkan, Rakyat Berpesta
Teman Wartawati Korban Perkosaan Sesalkan Polisi
Inilah Kamera SLR untuk Anak-anak