TEMPO.CO, Malang-Kepolisian Sektor Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, menangkap 121 imigran gelap asal Timur Tengah. Mereka diduga imigran yang melarikan diri dari tempat penampungan di Blitar sesaat setelah ditangkap aparat Kepolisian Resor Blitar Senin lalu.
Kepala Kepolisian Sektor Sumbermanjing Wetan, Ajun Komisaris Farid Fatoni, mengatakan imigran berkewarganegaraan Iran, Afganistan dan Pakistan, itu ditangkap Kamis malam, 4 Juli 2013. Mereka ditangkap saat menginap di rumah Suwaedi warga Desa Sekar Banyu Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Suwaedi diduga sebagai bagian dari jaringan penyelundupan manusia ke Australia.
"Suwaedi dan jaringannya masih dalam pengejaran. Kasusnya masih dikembangkan," kata Farid, Jumat 5 Juli 2013. Penangkapan ini merupakan kelanjutan dari laporan warga ke polisi. Warga mencurigai kehadiran orang asing yang melintasi daerahnya. Kepada polisi, mereka mengaku diangkut menggunakan tiga truk dari Blitar dan menginap secara terpisah di tiga rumah warga setempat.
Camat Sumbermanjing, Abai Saleh mengatakan lokasi persembunyian para imigran jauh dari pantai. Mereka diduga sengaja mencari itu agar aman dari pengamatan petugas kepolisian maupun imigrasi. "Warga membantu menyediakan makanan," kata Abai Saleh.
Setelah tertangkap mereka diangkut secara bertahap ke kantor Imigrasi Malang Jalan Panji Suroso Kota Malang. Tahap pertama sebanyak 90 imigran diangkut menumpang dua truk. Mereka terdiri dari enam perempuan dewasa, 10 anak-anak sebihnya lelaki dewasa.
Kepala Kantor Imigrasi Malang, Ali Yamang Hasan, akan mendata dokumen keimigrasian mereka untuk selanjutnya berkoordinasi dengan International Organization for Migration dan Badan PBB untu pengungsi (UNHCR). Menurutnya, jaringan penyelundup manusia ini diduga memilih pesisir Jawa Timur setelah penjagaan di kawasan pelabuhan di Jawa Barat diperketat.
EKO WIDIANTO