Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Cara Kreatif Memisahkan Sampah di Sungai

Editor

Amirullah

image-gnews
Tiga siswa SMAN 6 Yogyakarta Nurina Zahra, Elizabeth Widya dan Tri Ayu di depan alat tundershot filter (turbin undershot) penyaring sampah yangmereka ciptakan. prioritasnews.com
Tiga siswa SMAN 6 Yogyakarta Nurina Zahra, Elizabeth Widya dan Tri Ayu di depan alat tundershot filter (turbin undershot) penyaring sampah yangmereka ciptakan. prioritasnews.com
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta -Prihatin melihat tumpukan sampah yang kerap terlihat di sungai kota-kota besar di Indonesia membuat Nurina Zahra Rahmati, Tri Ayu Lestari, dan Elizabeth Widya Niadianita, terdorong membuat alat. Tiga pelajar SMAN 6 Kota Yogyakarta ini pun membuat turbin undershoot penyaring sampah. Bagaimanakah cara kerja alat itu?

Nurina menjelaskan, prinsip kerja alat ini adalah membersihkan sungai dengan menyaring sampah secara otomatis di berbagai titik alirannya. Prototipe "Turbin Undershoot Penyaring Sampah" berbentuk baki persegi panjang. Bahan utamanya alumunium yang dirancang membentuk kolam berisi air sebagai tiruan sungai. Panjangnya satu meter, lebar setengah meter, dan tinggi 20 sentimeter. Di dalam baki ada rangkaian mesin khusus yang menjadi miniatur penyaring sampah. Penempatannya diletakkan di posisi menghadang aliran sungai.

Deretan bagian depan rangkaian alat penyaring sampah dimulai dengan dua turbin yang terpasang sejajar di bagian kanan dan kiri. Pemasangannya membentuk sebuah gerbang yang memenuhi sepertiga badan baki yang menjadi miniatur sungai. Dua turbin yang sebagian badannya tercelup air itu memutar searah dengan aliran sungai. Model aliran sungai di baki dibuat oleh penemu-penemu belia ini dengan cara manual. Mereka menggerakkan air ke arah turbin dengan tangan.

Putaran turbin berfungsi menjaring sampah. Begitu sampah mendekati turbin, aliran air yang membawanya makin kencang. Sampah pun lekas berlari ke arah belakang kedua turbin. Di belakang turbin, sudah menghadang papan dari lempeng aluminium yang terpasang dengan kemiringan 80 derajat. Papan ini berjalan otomatis ke arah menjauh dari turbin.

Cara kerja alat ini mirip eskalator yang mengangkut orang ke lantai lebih tinggi seperti di banyak mal. Papan berjalan ini bergerak karena sistem giginya terhubung dengan rantai yang menyambung ke turbin.

Begitu sampah sampai di titik tertinggi dari gerak ekskalator miring tersebut, sampah akan jatuh ke belakang alat penyaring sampah. Di sana, bak sampah penampungan sudah menunggu. "Turbin di prototipe ini digerakkan oleh baterei listrik biasa," kata Nurina pada Tempo saat memamerkan alat itu di pameran Jogja Edu Expo, Sabtu, 19 Juli 2013 lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ide brilian tiga peneliti belia ini tak berhenti. Niadianita, anggota tim lainnya, mengatakan alat tersebut bisa dikembangkan lebih canggih di dunia nyata. "Makin hemat energi apabila dilengkapi generator dan baterei penyimpan listrik yang memanfaatkan energi putaran turbin yang digerakkan derasnya aliran sungai," kata pelajar program IPS ini.

Niadianita mengatakan inovasi juga bisa ditambahkan pada papan ekskalator yang menaikkan sampah. Jalur jalan papan berjalan yang membawa sampah bisa dibelokkan ke arah pinggiran sungai. "Bak sampah jadi lebih luas," ujar dia.

Kecemerlangan karya tiga siswi yang kini duduk di kelas XII itu mendapat penghargaan internasional. Karya mereka berhasil meraih medali emas kategori green technology di ajang International Exhibition for Young Inventor (IEYI) 2013 di Malaysia pada awal Mei lalu. (Baca: Edisi Khusus Penemu Muda)

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

28 Agustus 2019

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menghadiri peringatan Hari Konstitusi yang digear di gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, Minggu, 18 Agustus 2019.(dok MPR RI)
JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

JK mengatakan Indonesia masih memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan.


Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

28 Desember 2017

Pencapaian Sains Sepanjang 2016
Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

Penemuan baru sains tahun ini, dari katak yang menyala di kegelapan hingga pembuktian teori Einstein.


Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

28 September 2017

Jokowi Jamin Akan Lindungi KPK
Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

Jokowi menghadiri acara yang digelar oleh Bubu.com sebagai wujud kepedulian terhadap bisnis startup digital di Indonesia.


Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

19 September 2017

Pemandangan matahari terbenam di perairan Labuan Bajo, 1 Mei 2017. Labuan Bajo disebut sebagai salah satu dari 10 destinasi pariwisata prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pariwisata. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten


Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

15 Agustus 2017

Ilustrasi suplemen minyak ikan. taylorhooton.org
Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

Lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Depok, mengembangkan Aspergyomega, suplemen pengganti minyak ikan, dari limbah ampas tahu dan onggok.


Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

26 Juni 2017

Dua petugas Direktorat Lalulintas akan menderek mobil Mercedes Benz yang menabrak mobil Innova di jalan Merdeka Barat, Jakarta, (12/8). Kecelakaan terjadi akibat supir mengantuk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, menemukan alat untuk meminimalisasi kecelakaan di jalan raya.


Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

19 Juni 2017

Nelayan menunjukkan tangki penampungan yang berisi hasil tangkapan ikan di sekitar kawasan Teluk Jakarta di pemukiman nelayan Muara Angke, Jakarta, 19 April 2016. Menurut Ahok, kerang ikan di sekitar Muara Angke memiliki kandungan logam berat. TEMPO/Subekti.
Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

Lima mahasiswa Universitas Airlangga di Surabaya menemukan inovasi untuk menurunkan kandungan logam berat pada kerang agar aman dikonsumsi.


Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

6 Juni 2017

Ilustrasi toilet umum. shutterstock.com
Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat pembasmi bakteri toilet dari ekstrak daun sirih.


Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

29 Maret 2017

Ilustrasi air bersih. sndimg.com
Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

Alat pengolah air tenaga surya buatan Unsyiah ini mengandalkan tiga penyaring.


Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

7 Maret 2017

Instalasi sistem pencahayaan terbaru berbasis LED (Light Emitting Diode) di Monas yang diselanggarakan PT.Philips Indonesia dengan tajuk
Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

Revolusi kota cerdas memperluas penggunaan lampu jalan LED. Kalangan bisnis dapat memanfaatkannya .