Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alat Pemisah Sampah Lahir Dari Semangat Coba-Coba

Editor

Amirullah

image-gnews
Tiga siswa SMAN 6 Yogyakarta Nurina Zahra, Elizabeth Widya dan Tri Ayu di depan alat tundershot filter (turbin undershot) penyaring sampah yangmereka ciptakan. prioritasnews.com
Tiga siswa SMAN 6 Yogyakarta Nurina Zahra, Elizabeth Widya dan Tri Ayu di depan alat tundershot filter (turbin undershot) penyaring sampah yangmereka ciptakan. prioritasnews.com
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta -Prototipe pembersih sampah sungai atau "Turbin Undershoot Penyaring Sampah" tidak lahir dari aktivitas sibuk yang membuat pusing layaknya persiapan Ujian Nasional. Karya yang mengantarkan tiga siswi SMAN 6 Kota Yogyakarta menyabet medali emas kategori green technology di ajang International Exhibition for Young Inventor (IEYI) 2013 di Malaysia pada awal Mei lalu itu lahir dari aktivitas gembira dan semangat coba-coba.

Ketiga siswi yang kini duduk di kelas XII itu adalah Nurina Zahra Rahmati, Tri Ayu Lestari, dan Elizabeth Widya Niadianita. Niadianita mengaku tidak ada beban saat mereka merampungkan pembuatan alat itu. Alat itu mulanya juga hanya dibuat untuk memenuhi tugas karya ilmiah pelajaran muatan lokal riset saat mereka duduk di kelas XI. "Modal iseng sih, enggak ribet-ribet amat, kok," kata Niadianita.

Dia bercerita ide awal membuat karya untuk memecahkan solusi sampah di sungai merupakan saran guru. Saran itu disampaikan guru pelajaran muatan lokal riset di sekolahnya karena mudah menang kompetisi. "Tapi tidak ada target harus menang juga," kata dia.

Saran itu kemudian mereka kembangkan lewat pengamatan langsung di sungai. Kebetulan, lokasi SMAN 6 Kota Yogyakarta hanya berjarak sekitar 300 meter dari aliran Sungai Code yang membelah kota Yogyakarta. "Di sana memang banyak sampah, maklum dekat permukiman," ujar Niadianita.

Mulanya hasil menggali informasi di internet yang dilakukan Niadianita dan dua rekannya tidak memuaskan. "Belum ada alat khusus yang canggih bisa memungut sampah dari sungai," ujar dia.

Karena terdesak waktu ujian akhir sekolah di penghujung kelas XI, mereka akhirnya menemukan gagasan sederhana, yakni menggerakkan sampah ke penampungan dengan papan berjalan mirip eskalator. Tidak disangka, proposal karya ini ternyata lolos menjadi finalis IEYI 2013 di Malaysia. "Kami sudah kelas XII dan lama tak mengutak-atik alat ini," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tri Ayu Lestari, rekan satu tim Niadianita, menambahkan informasi lolosnya karya mereka ke IEYI Malaysia membuat mereka mulai serius menggarap alat ini. "Maklum, kalau menang, kan, hebat. Kelas internasional," ujar dia.

Ayu mengatakan mereka kembali mengubek-ubek internet untuk mencari ide agar alat penyaring sampah sungai makin efektif. Konsep "turbin undershoot" akhirnya muncul. "Dengan perangkat ini makin banyak sampah terserah ke arah putaran turbin dan terangkut papan berjalan ke bak sampah," kata dia. (Begini cara kerja alat penyaring sampah)

Ketiga siswi ini pun mengebut penyempurnaan karya mereka sebulan penuh menjelang tenggat akhir penyusunan laporan karya ilmiah ke panitia IEYI. "Kami kerja banting tulang sekitar sebulan itu," kata dia. Hasilnya mengejutkan. Mereka memenangi medali emas kategori teknologi hijau. "Kami benar-benar enggak menyangka," ujar dia.

Selepas memenangi kompetisi, gagasan untuk penyempurnaan alat itu makin menggebu. Ayu membayangkan apabila alat itu terpasang di banyak titik aliran sungai, masalah sampah penyebab banjir bakal tuntas. "Kami mulai berfikir alat ini bisa berguna," ujar Ayu. (Baca: Edisi Khusus Penemu Muda)

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

28 Agustus 2019

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menghadiri peringatan Hari Konstitusi yang digear di gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, Minggu, 18 Agustus 2019.(dok MPR RI)
JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

JK mengatakan Indonesia masih memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan.


Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

28 Desember 2017

Pencapaian Sains Sepanjang 2016
Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

Penemuan baru sains tahun ini, dari katak yang menyala di kegelapan hingga pembuktian teori Einstein.


Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

28 September 2017

Jokowi Jamin Akan Lindungi KPK
Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

Jokowi menghadiri acara yang digelar oleh Bubu.com sebagai wujud kepedulian terhadap bisnis startup digital di Indonesia.


Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

19 September 2017

Pemandangan matahari terbenam di perairan Labuan Bajo, 1 Mei 2017. Labuan Bajo disebut sebagai salah satu dari 10 destinasi pariwisata prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pariwisata. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten


Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

15 Agustus 2017

Ilustrasi suplemen minyak ikan. taylorhooton.org
Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

Lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Depok, mengembangkan Aspergyomega, suplemen pengganti minyak ikan, dari limbah ampas tahu dan onggok.


Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

26 Juni 2017

Dua petugas Direktorat Lalulintas akan menderek mobil Mercedes Benz yang menabrak mobil Innova di jalan Merdeka Barat, Jakarta, (12/8). Kecelakaan terjadi akibat supir mengantuk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, menemukan alat untuk meminimalisasi kecelakaan di jalan raya.


Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

19 Juni 2017

Nelayan menunjukkan tangki penampungan yang berisi hasil tangkapan ikan di sekitar kawasan Teluk Jakarta di pemukiman nelayan Muara Angke, Jakarta, 19 April 2016. Menurut Ahok, kerang ikan di sekitar Muara Angke memiliki kandungan logam berat. TEMPO/Subekti.
Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

Lima mahasiswa Universitas Airlangga di Surabaya menemukan inovasi untuk menurunkan kandungan logam berat pada kerang agar aman dikonsumsi.


Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

6 Juni 2017

Ilustrasi toilet umum. shutterstock.com
Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat pembasmi bakteri toilet dari ekstrak daun sirih.


Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

29 Maret 2017

Ilustrasi air bersih. sndimg.com
Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

Alat pengolah air tenaga surya buatan Unsyiah ini mengandalkan tiga penyaring.


Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

7 Maret 2017

Instalasi sistem pencahayaan terbaru berbasis LED (Light Emitting Diode) di Monas yang diselanggarakan PT.Philips Indonesia dengan tajuk
Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

Revolusi kota cerdas memperluas penggunaan lampu jalan LED. Kalangan bisnis dapat memanfaatkannya .