TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan hari ini pihaknya mengirimkan 40 ton lebih bantuan logistik dan peralatan ke daerah-daerah di Aceh yang pekan ini terkena gempa sebesar 6,2 skala richter.
"Kami juga kerahkan 2 ribu personel untuk pencarian korban," ujar Sutopo di Jakarta, Ahad, 7 Juli 2013. Menurut dia, hingga kini tercatat 40 orang meninggal, 63 orang luka berat masih dirawat di rumah sakit. Sementara 2.362 orang rawat jalan dan angka pengungsi mencapai 22.125 orang.
Sutopo menyatakan, jumlah korban di Aceh Tengah terus bertambah. Di Aceh Tengah, 232 desa dari 352 desa yang ada terkena dampak langsung gempa. Antara lain, 31 orang meninggal dunia, 4 orang masih dinyatakan hilang. "40 orang luka berat masih dirawat," kata dia.
Sementara di Kabupaten Bener Meriah, sebanyak 8 desa dari 233 desa yang terkena dampak langsung oleh gempa. Di desa-desa tersebut terdapat 9 orang meninggal, 23 orang luka berat masih dirawat, dan pengungsi dari desa tersebut terdapat 2.265 orang.
Pada infrastruktur, Sutopo menyebutkan, total rumah yang rusak ada 13.862 unit, dimana 5.516 rusak berat, 2.750 rusak sedang, dan 5.596 rusak ringan. Sedangkan fasilitas umum yang rusak ada 547 unit, seperti puskesmas, sekolah (TK, SD, SMP, SMA), masjid, mushola dan kantor pemerintahan.
Gempa bumi melanda Aceh pada Selasa, 2 Juli 2013, pukul 14.37 WIB lalu. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat gempa terjadi di darat pada kedalaman 10 kilometer.
Gempa berpusat di 35 kilometer barat daya Kabupaten Bener Meriah dan 43 kilometer arah tenggara Kabupaten Bireuen. Getaran gempa terasa kuat hingga ibu kota Banda Aceh yang berjarak 181 kilometer arah tenggara dari pusat gempa. Namun, BMKG memprediksi gempa tidak menimbulkan potensi tsunami.
AMRI MAHBUB | MAHARDIKA SATRIA HADI