Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Memberikan Susu Sapi untuk Bayi

image-gnews
TEMPO/Nickmatulhuda
TEMPO/Nickmatulhuda
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta-Memberikan ASI eksklusif untuk bayi yang baru dilahirkan selama minimal 6 bulan adalah kewajiban para ibu sejak anaknya lahir. Para ibu disarankan tak memberikan susu sapi untuk bayi sebelum 6 bulan.

Fem Guide mengungkapkan susu sapi sangat sulit dicerna bayi berusia di bawah satu tahun. Bahkan beberapa bayi mungkin memiliki alergi susu sapi. Ketidakmampuan bayi mencerna kandungan laktosa dalam susu, dapat menyebabkan perut kembung, nyeri pada perut dan diare. Laktosa bahkan dapat memasuki aliran darah melalui usus bayi sehingga bayi mengalami gejala alergi, seperti ruam kasar di pipi dan sesak napas.

Susu sapi juga tidak memberikan cukup zat besi dan vitamin C untuk bayi seperti pada ASI. Selain itu, susu sapi juga dapat menyebabkan anemia defisiensi besi. Anemia Defisiensi Besi merupakan anemia yg disebabkan kurangnya zat besi untuk sintesis hemoglobin. Pada balita, Anemia Defisiensi Besi akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan serta mempengaruhi fungsi tubuh secara normal. Balita akan mudah terserang penyakit karena penurunan daya tahan tubuh.

Susu sapi mungkin aman diberikan pada bayi setelah melewati usia satu tahun. Karena dia akan mendapatkan keuntungan dari kandungan kalsium yang berlimpah dari susu sapi. Kandungan kalsium yang terdapat di susu juga sangat baik untuk kesehatan tulang dan gigi, karena susu sapi  diperkaya dengan Vitamin D. Vitamin D membantu penyerapan kalsium pada tubuh dan juga membantu pertumbuhan tulang. Ini adalah sumber protein dan karbohidrat yang dapat membantu anak Anda tumbuh sehat.

Di Indonesia, Pemerintah telah menetapkan peraturan mengenai pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif selama minimal 6 bulan yang tercantum pada pasal 6 Peraturan Pemerintah (PP) nomor 33/2012 yang ditetapkan pada 1 Maret 2012. Peraturan tersebut dibuat agar para ibu tidak memberikan susu sapi untuk bayinya yang belum genap berumur lebih dari 6 bulan atau satu tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

FEMGUIDE.COM | ANINDYA LEGIA PUTRI 

Topik Terhangat
Karya Penemu Muda
 | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Bencana Aceh

Berita Lain:
Eggi Sudjana Lolos Calon Gubernur Jawa Timur

Tiru Jokowi, Calon Gubernur PDIP Blusukan ke Pasar

Inilah 21 Negara Tempat Snowden Meminta Suaka

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.