TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Mohammad Suleman Hidayat mengatakan, pertumbuhan industri manufaktur pada kuartal kedua 2013 akan stagnan dibandingkan kuartal sebelumnya. "Belum turun tapi juga belum naik. Stabil dibandingkan kuartal pertama," katanya di kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Senin, 8 Juli 2013.
Pada kuartal pertama, pertumbuhan industri manufaktur mencapai 6,69 persen. Hidayat mengatakan pemerintah harus berupaya keras agar pertumbuhan industri manufaktur tak turun pada kuartal kedua. Alasannya hal itu akan memberikan dampak pada sektor lain. "Pendapatan per kapita masyarakat dan pengangguran tergantung dari industri manufaktur. Jadi jangan sampai turun," katanya.
Sebelumnya, Bank Indonesia merevisi pertumbuhan ekonomi menjadi 5,8-6,2 persen. Revisi ini dilakukan demi menyesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi dunia. Sebelumnya, BI sudah dua kali merevisi target pertumbuhan ekonomi. Pada Januari, BI memprediksi ekonomi tumbuh di kisaran 6,3- 6,8 persen sepanjang 2013. Pada April, BI mengoreksi menjadi 6,2-6,6 persen.
Pada 2005, pertumbuhan industri manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 5,86 persen sedikit di atas pertumbuhan ekonomi 5,69 persen. Namun pada 2009, pertumbuhan industri ini turun 2,56 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi 4,63 persen. Pada 2011, industri kembali tumbuh menjadi 6,74 persen atau melebihi pertumbuhan ekonomi 6,49 persen. Memasuki kuartal pertama 2013, sektor industri kembali menunjukan sinyal positif karena tumbuh 6,69 persen dan melampaui pertumbuhan ekonomi 6,02 persen.
Sektor industri yang tumbuh double digit pada kuartal pertama 2013 adalah industri logam dasar besi dan baja 13,14 persen, industri pupuk.kimia, dan barang dari karet 11,41 persen, serta industri alat angkut, mesin, dan peralatan 10,51 persen. Perkembangan ekspor industri nonmigas pada periode Januari-Maret 2013 mencapai US$ 28,26 miliar, atau 61,11 persen dari total ekspor nasional.
ANANDA TERESIA
Terhangat:
Karya Penemu Muda| Bursa Capres 2014| Ribut Kabut Asap |Tarif Progresif KRL| Bencana Aceh
Baca Juga:
Sopir Bus Kembali Blokir Tol Jagorawi
Rilis Lagu PKS, Sefti Sanustika: Saya Cari Nafkah
Tasikmalaya Resmi Buka Sekolah Penerbangan
Istri Ultah, SBY Kasih Selamat Via Twitter
Demokrat: Facebook SBY Bukan Strategi Politik