TEMPO.CO, Pamekasan -Sejumlah warga kurang mampu di Desa Panglegur, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menyatakan Kepala Desa Panglegus Mista'i memotong bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). "Kami diminta menyumbang Rp 20 ribu," kata Maimunah, salah satu penerima BLSM, Selasa, 9 Juli 2013.
Maimunah mengaku BLSM tidak langsung dipotong. Setiap penerima, menerima utuh BLSM sebesar Rp 300 ribu yang diberikan sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak. "Setelah diterima, kepala desa minta sumbangan sukarela dan kami sepakat menyumbang," ujarnya.
Kepala Desa Panglegur Mista'i membantah melakukan pemotongan. "Ini sumbangan sukarela, tanpa paksaan," katanya.
Bukti bahwa sumbangan dilakukan secara sukarela, Mista'i melanjutkan, besaran sumbangan warga bervariasi mulai dari Rp 5 ribu-Rp 20 ribu perorang. Menurut dia, sebelum BLSM disalurkan, pihaknya sudah lebih dahulu melakukan sosialisasi kepada warga. "Sekertaris camat juga tahu," ujarnya.
Mista'i menambahkan, sumbangan warga itu sedianya bakal digunakan untuk memperbaiki balai desa, membeli kursi desa, dan membuat jembatan ke balai desa.
Bupati Pamekasan, Achmad Syafi'i mengecam keras pemotongan BLSM dengan alasan dan tujuan apa pun. "Saya akan panggil kepala desanya," katanya.
Menurut Syafi'i, selain di Desa Panglegur, pemotongan BLSM juga terjadi di Desa Ambat. Kepala desa Ambat diduga memotong BLSM dengan alasan pemerataan, yakni sebagian BLSM diberikan kepada warga miskin lain yang tidak masuk daftar penerima BLSM. "Meski niatnya bagus, ini tidak boleh, ini melanggar. Akan ada sanksi kalau terbukti," katanya tanpa merinci sanksi yang akan diberikan.
Menurut Syafi'i jika ada warga miskin di Pamekasan tidak masuk dalam daftar penerima BLSM harap segera dilaporkan ke Kecamatan setempat. Daftar ini selanjutnya akan diserahkan ke Badan Pusat Statistik agar segera didata sebagai warga tidak mampu.
MUSTHOFA BISRI
Topik Terhangat:
Karya Penemu Muda |Bursa Capres 2014| Ribut Kabut Asap |Tarif Progresif KRL| Bencana Aceh
Berita lainnya:
Diperiksa Tiga Jam, Maharani Hanya 'Permisi'
Amien Rais: Prabowo-Hatta Kombinasi Menarik
Bos Sanex Steel Disebut Pernah Setor Anas 5 Miliar
Modus Baru, Bobol ATM Tanpa Mengurangi Saldo