TEMPO.CO, Jakarta - Penguatan yang dialami indeks Dow Jones di bursa Wall Street tadi malam serta sentimen positif regional tak mampu menjadi katalis pendorong indeks. Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia hingga sesi I perdagangan siang ini melemah 22,57 poin (0,51 persen) ke level 4.411,05. Indeks bergerak berlawanan dengan bursa regional Asia yang cenderung positif.
Analis dari PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, mengatakan indeks masih diliputi tekanan jual. "Aksi jual didorong ancaman tingginya inflasi dan juga ekspektasi naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia."
Selain itu, investor masih khawatir atas kebijakan pengetatan kredit di Cina serta dikuranginya program stimulus bank sentral Amerika Serikat (The Fed).
Sementara itu, analis dari PT Universal Broker, Satrio Utomo menduga tekanan jual disebabkan oleh adanya fund besar lokal yang terkena forced sell. "Asingnya masih tenang-tenang saja, justru lokalnya terlihat mengalami kepanikan jual."
Menurut Satrio, hari ini IHSG akan berada di kisaran 4.373 hingga 4.505. "Posisi beli sebaiknya hanya bisa dilakukan setelah indeks menembus level resistannya."
Beberapa saham yang bisa diperhatikan antara lain Telkom Indonesia, Perusahaan Gas Negara, Jasa Marga, dan Kalbe Farma.
Saham yang berpindah tangan hingga sesi I perdagangan mencapai 2,6 miliar lembar saham senilai Rp 2,5 triliun dengan frekuensi sebanyak 79,9 ribu kali transaksi. Asing mencatat penjualan bersih Rp 22,8 miliar.
Hingga pukul 12.00 WIB, bursa regional cenderung menguat. Nikkei 225 menguat 2 persen, indeks Hang Seng naik 0,31 persen, indeks Shanghai naik 0,26 persen, bursa Korea naik 0,47 persen, dan Strait Times naik 0,66 persen.
PDAT | M. AZHAR