TEMPO.CO, Jakarta - PT Cipaganti Citra Graha Tbk menaikkan tarif untuk jasa transportasi terpadu sebesar 10 hingga 15 persen. Perusahaan jasa transportasi yang terkenal dengan armada travel, bus wisata dan taksi ini beralasan operasional perusahaan juga terkena dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak bersubsidi per 22 Juni lalu. "Sejak kenaikan bahan bakar minyak bersubsidi kami memang belum menaikkan tarif," kata Direktur Keuangan Cipaganti, Robertus Setiawan, saat ditemui pada acara pencatatan saham Cipaganti perdana di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa, 9 Juli 2013.
Tetapi kenaikan tarif hingga 15 persen tersebut hanya berlaku untuk hari-hari normal. Untuk hari raya Idul Fitri Agustus mendatang, Cipaganti akan menerapkan kenaikan tarif khusus hari raya. "Tarif surcharge di hari raya merupakan biaya kompensasi tambahan bagi driver yang bertugas di hari raya," kata Robertus.
Untuk hari besar seperti hari raya, Cipaganti mengalami peningkatan keuntungan rata-rata mencapai 30 persen. Peningkatan pengguna jasa transportasi terpadu Cipaganti diantisipasi dengan memaksimalkan penggunaan armada hingga 90 persen dari total 3.620 armada yang dimiliki Cipaganti. "Pada hari biasa pengunaan armada hanya mencapai sekitar 70 persen," kata Robertus.
Dalam pelepasan saham Cipaganti ke publik, Direktur Utama Cipaganti, Andianto Setiabudi, menyatakan fokus Cipaganti terletak pada pengembangan rencana bisnis. "Pendapatan dari IPO akan kami alokasikan untuk penambahan armada," kata Andianto.
ISMI DAMAYANTI
Topik Terhangat
Karya Penemu Muda | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Bencana Aceh