TEMPO.CO, Jakarta -PT Pertamina (persero) kembali menunda rencana pemasangan radio frequency identification (RFID) yang semula akan dipasang pada Juli diundur jadi sesudah lebaran.
"Walau ditunda hingga usai Lebaran, target akhir tetap Juli 2014," ujar Vice President Fuel Marketing Pertamina Muchamad Iskandar , Rabu, 10 Juli 2013.
Ia memaparkan, penundaan terpaksa dilakukan untuk mengurangi beban masyarakat dengan adanya kenaikan harga BBM dan menunggu usainya masa puasa. Sebab, meskipun payung hukum pemasangan RFID ini sudah diteken oleh Kementerian Hukum dan HAM, Pertamina menilai kegiatan pemasangan akan mengganggu kenyamanan masyarakat. "Lebih pada alasan psikologis, kan mengganggu privasi orang," ujarnya.
Kendati demikian, ia mengklaim pemasangan alat RFID di setiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) telah berjalan. "Termasuk pemasangan kabel sudah dilakukan," ujarnya. Adapun RFID tag yang diimpor, juga sudah sebagian tiba di Indonesia.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan juga telah mengusulkan agar RFID dipasang seusai Lebaran. Alasannya, karena masyarakat masih dihebohkan dengan kenaikan harga BBM subsidi. "Biar tenang dulu," ujar Dahlan.
Sebelumnya, Pertamina telah umumkan pengunduran jadwal pemasangan RFID. Jadwal yang harusnya 1 Juli dimundurkan hingga pertengahan Juli. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan, mundurnya rencana pemasangan alat ini akibat terlambatnya kedatangan alat yang diimpor. PT Pertamina dan PT INTI akan mulai melakukan pemasangan RFID di 100 juta kendaraan, 5.027 SPBU dan 92.000 nozel (pompa bensin) yang dimulai pada 1 Juli 2013.
AYU PRIMA SANDI
Topik terpopuler:
Penemu Muda | Bursa Capres 2014 | Tarif Progresif KRL | Bencana Aceh
Berita lainnya:
Modus Baru, Bobol ATM Tanpa Mengurangi Saldo
Bos Sanex Steel Disebut Pernah Setor Anas Rp 5 Miliar
Usut Korupsi, Jenderal Heru Malah Dihukum 6 Bulan
5 BUMN yang Diduga Saweran untuk Anas Urbaningrum