TEMPO.CO, Jakarta--Dadang Trisasongko, Sekertaris Jenderal Transperancy International Indonesia mengatakan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap upaya pemerintah memberantas korupsi semakin turun. "65 persen responden menilai pemberantasan korupsi dinilai belum efektif," katanya saat dihubungi Tempo Rabu 10 Juli 2013.
Ia mengatakan situasi ini berbeda dengan yang terjadi di negara Kamboja, berdasarkan hasil temuan survey, hanya 15 persen responden menilai pemberantasan korupsi di negara tersebut tidak efektif. Dadang mengatakan tingkat harapan masyarakat Kamboja pada pemerintah dalam hal pemberantasan korupsi mengalami kenaikan.
Penurunan tingkat kepercayaan masyarakat salah satunya didasarkan atas ketidakpercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga yang seharusnya berwenang menerima pelaporan tindakan korupsi. Situasi tidak percaya tersebut membuat masyarakat menilai percuma tindakan pelaporan yang mereka lakukan, 30 persen responden Indonesia menilai tindakan pelaporan mereka tidak akan merubah apapun.
Masyarakat juga cenderung takut melapor dengan alasan resiko, 43 persen menjawab takut pada konsekuensi yang harus mereka hadapi jika melakukan pelaporan. Sedangkan 27 persen responden mengaku tidak tahu harus melapor kemana atas tindakan korupsi yang diketahuinya.
Penurunan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga penegak hukum di Indonesia dinilai menjadi bentuk kejenuhan masyarakat yang mengakibatkan situasi pemberantasan korupsi semakin menurun. Tindakan pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan keterlibatan anggota parlemen dalam beberapa kasus korupsi yang akhir-akhir ini terjadi menjadi beberapa contoh yang menggambarkan dasar kejenuhan masyarakat.
MAYA NAWANGWULAN
Topik Terhangat:
Ramadan| Bursa Capres 2014| Ribut Kabut Asap| Tarif Progresif KRL| Bencana Aceh
Baca juga:
Pemain Muslim Mengubah Liga Inggris
Menang 79-0, Klub di Nigeria Dibekukan
Ahok Lawan Preman di SMPN 289
Kronologi Pemerkosaan Wartawati