TEMPO.CO, Jakarta - Sefti Sanustika, istri terdakwa kasus suap daging sapi impor Ahmad Fathanah mengaku ingin disediakan bilik asmara di rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Juru bicara Komisi Pemberantasan KPK, Johan Budi SP mengatakan jika Sefti Sanustika menginginkan sebuah ruangan khusus, sebenarnya di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah terdapat sebuah ruangan untuk tatap muka.
Ruangan tersebut, bisa digunakan untuk bertatap muka antara pengunjung dan terdakwa yaitu Ahmad Fathanah. "Di KPK, ada namanya rung tatap muka, untuk para pengunjung yang ingin melakukan diskusi lebih intens, tapi hal ini berbeda dengan ruang tahanan yang selama ini ada," ujar Johan Budi ketika Konferensi Pers di Gedung KPK, Kamis, 11 Juli 2013.
Menurut Johan, Gedung KPK belum menyediakan ruangan yang lebih pribadi jika Sefti menginginkan tempat pertemuan semacam itu. Johan mengatakan memang aturan untuk tahanan yang sifatnya sementara seperti Ahmad Fathanah, tidak disediakan ruangan khusus. "Kalau kamar untuk melakukan hubungan suami istri yang sah, tidak perlu dijawab, di gedung KPK belum menyediakan," ujar Johan Budi.
Sebelumnya pada, Kamis, 11 Juli 2013 Sefti Sanustika kembali menjenguk Ahmad Fathanah di rutan KPK. Seusai menjenguk dia mengatakan senang jika disiapkan bilik asmara untuk dia dan suaminya, Ahmad Fathanah, yang ditahan di Rumah Tahanan KPK.
Saat ini, Fathanah menjalani persidangan terkait kasus dugaan suap dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di Pengadilan Tipikor Jakarta. Senin, 8 Juli 2013 lalu, sidang beragendakan tanggapan jaksa penuntut umum (JPU) KPK terhadap eksepsi terdakwa.
Ahmad Fathanah dituding menerima suap untuk mengurus penambahan kuota impor daging sapi PT Indoguna Utama. Dia ditangkap bersama Maharani Suciyono di Hotel Le Meridien setelah mendapat duit Rp 1 miliar dari PT Indoguna Utama pada 29 Januari 2013.
GALVAN YUDISTIRA
Topik Terhangat:
Karya Penemu Muda | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Tarif Progresif KRL | Bencana Aceh
Terpopuler:
5 Manfaat Berciuman bagi Kesehatan
Korupsi Simulator, KPK Periksa Lagi Jenderal Nanan
Demi Kebersihan, Kini Ada Urinoir dengan Wastafel