TEMPO.CO, Singapura -- Vendor komputer pribadi terbesar di dunia, Lenovo Group Ltd. belum berencana mengeluarkan obligasi dalam waktu dekat karena pengaruh pasar global yang belum stabil. "Selain itu, dana kami belum mencukupi," kata Chief Financial Officer Lenovo, Wong Wai Ming, seperti dilansir Reuters, Kamis, 11 Juli 2013.
Lenovo yang sudah mengakuisisi sejumlah perusahaan dalam beberapa tahun terakhir telah mengamkan posisinya di pasar. Lenovo yang telah menggelar road-show di Hong Kong, Singapura, dan London pada Juni lalu menunjukkan ekspektasinya untuk memasuki pasar obligasi dalam mata uang US$.
"Pasar masih bergejolak, mungkin tunggu beberapa minggu lagi," kata Wong. Wong menyatakan, setelah pasar stabil, keputusan mengenai dikeluarkannya obligasi akan disampaikan. Menurut Wong, Lenovo tidak dalam kondisi kekurangan uang dalam jangka pendek.
Lenovo memiliki cash-flow mencapai US$ 1,6 miliar pada akhir 2012, namun tambahan dana tetap diperlukan untuk mengakuisisi perusahaan besar lainnya. Reuters melansir Lenovo telah menggandeng Credit Suisse dan Goldman Sachs sebagai join koordinator global terkait pengeluaran obligasi ini.
REUTERS | ISMI DAMAYANTI
Topik terhangat:
Penemu Muda | Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Tarif Progresif KRL
Berita lainnya:
Ahok Lawan Preman di SMPN 289
Reporter Mesir Rekam Sniper yang Menembak Dirinya
Dahlan Iskan: Ada Dirut BUMN Dipecat Karena Istri
Sidak di Kemayoran, Jokowi: Camatnya Mana?
Dampak Kotoran Kucing bagi Kesehatan Manusia