TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menyatakan dua perusahaan konstruksi plat merah siap terjun dalam proyek Jembatan Selat Sunda (JSS). Dua perusahaan itu adalah PT Adhi Karya (persero) Tbk (ADHI) dan PT Wijaya Karya (persero) Tbk (WIKA).
"Keduanya akan terjun dalam konsorsium," kata Dahlan saat ditemui di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis 11 Juli 2013.
Menurut Dahlan penunjukan WIKA dan ADHI akan diputuskan oleh pemerintah. Dahlan juga pasrah jika pemerintah menghendaki BUMN lain yang turut dalam megaproyek JSS. "Aku ikut saja," ujar Dahlan.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan ada dua opsi untuk biaya pembuatan studi kelayakan dan pembangunan JSS dan Kawasan Strategis Selat Sunda (KSS). Opsi pertama adalah studi kelayakan dibuat oleh BUMN dan perusahaan pemrakarsa, tanpa menggunakan anggaran negara.
Sedangkan opsi kedua menggunakan anggaran negara dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah. "Minggu depan akan kami putuskan," kata Hatta seusai rapat koordinasi soal pembangunan Kawasan Selat Sunda di kantornya.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan studi yang telah dilakukan bawahannya menunjukan pembangunan jembatan layak secara finansial, ekonomi, dan lingkungan. Namun ketua tim 7 kementerian ini belum memutuskan BUMN yang akan turut dalam proyek tersebut. "Keputusannya akhir Juli," ujarnya.
RIRIN AGUSTIA | ANGGA SUKMA WIJAYA
Topik terhangat:
Ramadan | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Tarif Progresif KRL | Bencana Aceh
Berita lain:
Muatan Porno di Buku SD, Sanksi ke Penerbit Lemah
Kepolisian Lembaga Terkorup, Polri Menjawab
Inilah Pesawat Teraman dan Paling Bahaya di Dunia
Cicil Denda, Susno Duadji Jual Rumah Mewah