TEMPO.CO, Medan - Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara, Budi Sulaksana, membantah penjarahan senjata oleh narapidana LP Tanjung Gusta Klas I Medan.
Kerusuhan terjadi di Lapas Tanjung Gusta sejak Kamis sore, 11 Juli 2013 hingga Jumat dinihari, kerusuhan masih berlangsung. Senjata yang disimpan di dalam gudang, areal lapas, kata Budi, berhasil dikeluarkan. "Beberapa senjata sudah dikeluarkan dari gudang," kata Budi.
Dia melanjutkan, kondisi gudang tidak disentuh para napi. Sementara puluhan petugas Kepolisian dan TNI masih berjaga di depan LP Tanjung Gusta. Menurut Budi, tindakan represif akan dilakukan. "Masih dikoordinasikan," kata dia.
Sedngakan sepuluh petugas Lapas Tanjung Gusta terkurung di dalam Lapas. Budi membantah ke 10 sipir disandera. "Mereka hanya belum bisa keluar. Saya masih komunikasi dengan mereka," kata Budi.
Kondisi ke 10 sipir, kata Budi, dalam keadaan selamat. "Mereka dikawal, dijaga para napi yang tidak ikut dalam kerusuhan," ujar Budi.
Kerusuhan di LP Tanjung Gusta Medan dipicu akibat padamnya aliran listrik sejak Kamis pagi. Putusnya aliran listrik menyebabkan para napi, khususnya di blok lantai tiga tidak mendapatkan air.
SOETANA MONANG HASIBUAN
Berita lainnya:
Polisi Pastikan Santoso yang Ada di Video YouTube
Muatan Porno di Buku SD, Sanksi ke Penerbit Lemah
KPK Periksa Ketua Panitia Kongres Demokrat 2010
Cicil Denda, Susno Duadji Jual Rumah Mewah