Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Pramono Edhie Masuk Daftar Capres Demokrat

image-gnews
Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo. TEMPO/Dasril Roszandi
Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jenderal Purnawirawan Pramono Edhie Wibowo disebut sebagai salah satu kandidat presiden yang disiapkan Cikeas. Pramono--adik ipar presiden--kini telah menjadi anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, organ partai yang kini dipimpin Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan. (Baca: Pramono Edhie, Kandidat Presiden dari Demokrat?)

Para petinggi partai berharap Pramono bisa menarik suara dari basis militer. Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Cornel Simbolon mengatakan dukungan dari kantong-kantong militer menggembungkan perolehan suara Demokrat pada 2004 dan 2009. “Pramono Edhie seperti magnet, yang akan banyak menarik tokoh lain untuk bergabung,” Cornel mengklaim.

Yudhoyono sebenarnya telah memasukkan nama adik iparnya itu ke daftar panjang calon presiden dari partainya. List ini berisi 10-15 nama tokoh yang dianggap layak menjadi pemimpin puncak negara. Nama-nama itu “dipantau” Yudhoyono dalam dua tahun terakhir. (Baca: KASAD Janji TNI Netral pada Pemilu 2014)

Daftar ini disusun karena baru tiga politikus yang banyak disebut bakal memasuki bursa calon presiden, yaitu Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri. “Mereka adalah tokoh yang sudah pasti diusung partainya,” seorang pembantu politik Yudhoyono menyatakan.

Sebagian besar nama dalam daftar panjang Yudhoyono tidak terafiliasi dengan partai politik. Dalam beberapa diskusi terbatas, menurut seorang pengurus Demokrat, Yudhoyono berharap banyak pada Djoko Suyanto, yang telah lama dikenal sebagai orang dekatnya. Namun, beberapa kali panggung yang disediakan Yudhoyono juga tidak diambil. “Pak Djoko selalu menolak. SBY akhirnya capek juga,” kata politikus itu.

Yudhoyono sebenarnya tak nyaman memasukkan istri dan adik iparnya ke daftar panjang. Pernyataan itu juga disampaikan dalam wawancara khusus Yudhoyono dengan Tempo, April 2013 lalu. “Seribu persen, istri saya tak akan mencalonkan diri,” ujar Yudhoyono ketika itu. Ia pun mengatakan tidak akan membangun dinasti politik, termasuk dengan mengajukan Pramono. (Baca: Tak Ada Niat Bu Ani Jadi Capres)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun dalam dua tahun terakhir, sejumlah politikus Golkar menggagas Pramono dijadikan pendamping Aburizal Bakrie. Selain itu, sejumlah politikus Demokrat menyuarakan dukungan kepada Pramono, yang saat itu masih aktif menjabat Kepala Staf Angkatan Darat. Apalagi, dalam sejumlah jajak pendapat, nama Pramono mulai disebut walau tingkat elektabilitasnya masih rendah. (Baca: Pramono Edhie Dianggap Tak Populer di Mata Rakyat dan Pengamat: Pramono Lebih Populer dari Gita Wirjawan)

Pada pertengahan 2012, Yudhoyono memanggil Pramono. Dalam pertemuan itu, Yudhoyono menanyakan rencana Pramono setelah pensiun. Ia juga mengajak Pramono bergabung di Demokrat. Tawaran itu kembali dilontarkan ketika Yudhoyono secara aklamasi ditunjuk sebagai Ketua Umum Demokrat, setelah Anas Urbaningrum menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi, April lalu. Waktu itu, Pramono meminta waktu hingga surat pensiunnya resmi keluar. Selengkapnya, baca di majalah Tempo.

WIDIARSI AGUSTINA | ANTON SEPTIAN | INDRA WIJAYA | PRIHANDOKO | SHINTA

Berita Terkait:
Pengamat: Pramono Lebih Populer dari Gita Wirjawan
Ini Syarat Ikut Konvensi Demokrat
Pengamat: SBY Sengaja Siapkan Pramono Edhie
Pramono Edhie Jadi Anggota Dewan Pembina Demokrat
Demokrat Klaim Tak Istimewakan Pramono di Konvensi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Moeldoko menyambut kedatangan redaksi Tempo.co di Kantor Staf Presiden. (Foto: TEMPO/Dimas Prasetyo)
Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat


Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat bersilahturahmi dengan Paguyuban Pasundan Papua di Yonif 751, Jayapura, Jumat (1/10/2021). (Foto: Yogi Prayoga S/Biro Adpim Jabar)
Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol


Ibu Ageng, Mertua SBY Meninggal Petang Ini

20 September 2021

(Paling kanan) Annisa Pohan bersama Sunarti Sri Hadiyah, ibunda dari Ani Yudhoyono. Instagram/@annisayudhoyono
Ibu Ageng, Mertua SBY Meninggal Petang Ini

Agus Yudhoyono mengabarkan di halaman Instagramnya, bahwa ibu mertua SBY atau neneknya meninggal petang ini karena sakit.


KSAD: Pramono Edhie Wibowo Jadi Inspirasi Angkatan Darat

14 Juni 2020

KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo. TEMPO/Subekti
KSAD: Pramono Edhie Wibowo Jadi Inspirasi Angkatan Darat

Andika Perkasa mengenang Pramono Edhie Wibowo seorang yang sederhana apa adanya, dan bukan tipe pejabat yang ingin dilayani.


Pramono Edhie Wibowo dan Tim Kopassus-Indonesia Everest 1997

14 Juni 2020

Pramono Edhie Wibowo:
Pramono Edhie Wibowo dan Tim Kopassus-Indonesia Everest 1997

Pramono Edhie Wibowo berperan penting dalam tim gabungan pendaki Kopassus dan Indonesia yang menaklukkan Everest 1997.


SBY: Kita Kehilangan Salah Satu Prajurit Terbaik

14 Juni 2020

Kepala Staf Angkatan Darat yang baru Letjen Moeldoko (2kanan), menandatangani surat serah terima jabatan disaksikan Panglima TNI Agus Suhartono (kiri) dan KASAD sebelumnya Jenderal Pramono Edhie Wibowo saat upacara serah terima jabatan KASAD di lapangan upacara Mabes AD, Jakarta Pusat (23/5). ANTARA/Fanny Octavianus
SBY: Kita Kehilangan Salah Satu Prajurit Terbaik

SBY menyampaikan ia dan keluarga sangat berduka atas meninggalnya Pramono.


Tak Ada Rekayasa Lalin Kalibata di Pemakaman Pramono Edhie Wibowo

14 Juni 2020

Pramono Edhie Wibowo:
Tak Ada Rekayasa Lalin Kalibata di Pemakaman Pramono Edhie Wibowo

Polisi lalu lintas ditempatkan di sekitar TMP Kalibata mengantisipasi potensi simpul kemacetan dari rombongan pengantar jenazah Pramono Edhie Wibowo.