TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Retno Listyarti menilai, belum rampungnya penyusunan beberapa buku mata pelajaran SMA akan berdampak buruk bagi siswa dan guru. Retno memperkirakan, buku-buku yang masih disusun ini akan terlambat.
Keterlambatan ini, akan merugikan siswa dan guru. Sebelum mengajar, kata Retno, guru harus membuat bahan ajar dan rencana pembelanjaran. Jika terlambat mendapat buku, maka guru tidak akan memiliki kesiapan untuk mengajar.
"Pada akhirnya siswa juga yang jadi korban," kata Retno saat dihubungi Tempo, Jumat, 12 Juli 2013.
Retno juga meragukan isi buku yang disusun dalam waktu singkat tersebut. "Nulis buku kok seminggu, saya ragukan itu isinya," kata dia. Menulis buku, menurut Retno, butuh waktu panjang, tidak bisa instan, apalagi hanya sepekan.
Kurikulum 2013 akan diterapkan di seluruh mata pelajaran SMA. Sedangkan buku yang sudah siap hanya untuk tiga mata pelajaran. Yaitu Sejarah, Matematika, dan Bahasa Indonesia. "Bukunya sudah mulai kami tulis sekarang," kata Wakil Menteri Pendidikan Musliar Kasim saat dihubungi, Jumat, 12 Juli 2013. Padahal, impelemntasi kurikulum baru ini tinggal tiga hari lagi.
Jika buku untuk mata pelajaran lain belum siap, kata Musliar, boleh menggunakan buku teks apa saja. "Yang penting tetap ikut filosofi kurikulum 2013," kata dia.
Meski penulisan buku belum selesai, para guru sudah disiapkan menghadapi Kurikulum 2013. Selain guru tiga mata pelajaran tersebut, guru akan dilatih pada 16 Juli mendatang. Pelatihan ini, menurut Musliar, tidak akan mengganggu kegiatan belajar mengajar. "Ya, latihannya di sekolah masing-masing, in house training," kata dia.
TRI ARTINING PUTRI
Terhangat:
Bara LP Tanjung Gusta | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap
Lihat juga:
5 Solusi Pemerintah Atasi Rusuh Tanjung Gusta
Gardu Tanjung Gusta Sudah Rusak Beberapa Hari
Istana Belum Tahu Penyebab Rusuh Tanjung Gusta
Rusuh Tanjung Gusta: Kenapa Takut Pasang CCTV?