TEMPO.CO, Jakarta Pengusaha Tak Gunakan Jam Operasional Bea Cukai Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengaku kecewa karena jam operasional Bea Cukai untuk melayani pemeriksaan barang di Pelabuhan Tanjung Priok hingga pukul 23.00 WIB tidak digunakan oleh pengusaha eksportir dan importir. "Saya mendapat informasi belum ada yang memanfaatkan," kata Mahendra di kantor Bea Cukai Tanjung Priok, Jakarta, Jumat, 12 Juli 2013.
Mahendra memohon agar semua pemangku kepentingan pelayanan pemeriksaan agar menggunakan fasilitas yang sudah diberikan. Sehingga, proses bongkar-muat di Tanjung Priok bisa lebih cepat. "Karena belum ada, kami jaga terus. Kami siap melanjutkan pelayanan hingga malam," katanya. Selain itu Mahendra mengatakan Kementerian Keuangan juga sudah menambah staf Bea Cukai di Tanjung Priok sebanyak 50 orang.
Kementerian Keuangan melakukan nota kesepahaman (MoU) dengan 13 pemangku kepentigan di Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu diantaranya adalah Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok, Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok, Karantia Ikan dan Keamanan Hasil Perikanan Jakarta II, PT Pelindo II, PT JICT, UTPK Koja, PT MTI, PT MAL, DPC INSA Jaya, dan BPD Ginsi. Pelabuhan Tanjung Priok kini menjadi sorotan karena terjadinya peningkatan prose bongkat-muat (dwelling time).
Padahal, pemerintah berencana terus menurunkan proses dwelling time terutama untuk menyambut Komunitas Ekonomi ASEAN pada 2015 mendatang. Mahendra mengatakan, ada 4000 kontainer yang sudah mempunyai Surat Perintah Pengeluaran Barang (SPPB) yang masih numplek di Tanjung Priok. Kontainer-kontainer tersebut akan dipaksa keluar Pelabuhan dan sebagian dipindahkan ke tempat penimbunan di Marunda. "Yang memiliki SPPB sudah bergerak ke Marunda dengan melibatkan 50 truk dari KPS Marunda," katanya.
Sementara kontainer belum memiliki SPPB, akan dipindahkan ke Cikarang. Menurut Mahendra, pemindahan akan dilakukan secara bertahap mulai dari hari ini. "Sekarang dipindahkan 140 kontainer untuk ditimbun ke Pelabuhan Cikarang secara bertahap menuju 400 kontainer," katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA