TEMPO.CO, Los Angeles - Hanya lebih dari sebulan setelah aktris Jennifer Love Hewitt bertunangan dengan Brian Hallisay, ia mengumumkan akan meninggalkan akun Twitternya. Hal ini terjadi karena Hewitt merasa, twitter telah memberikan dampak negatif baginya. Banyak perkataan kasar serta ancaman yang ia dapatkan di akun twitternya.
Seperti yang dilansir Time , Hewitt pun menjelaskan pada akun twitternya, “@ TheReal_Jlh : Unfortunately with all the negativity people choose to send on twitter as well as threats to there own well being.” “ I'm sad to say twitter is no longer for me. I have enjoyed all the kindness and love that came my way, as well as support. But this break is needed.” (Sayangnya, orang lebih memilih menyampaikan hal negatif dan ancaman di twitter, saya sedih untuk mengatakan twitter tidak lagi untuk saya. Saya telah menikmati semua kebaikan dan cinta serta dukungan yang datang kepada saya. Tapi istirahat dari twitter adalah hal yang sangat saya perlukan).
Banyak selebritas yang mengatakan Twitter adalah media yang baik sebagai alat promosi serta alat komunikasi dengan para penggemar. Namun, di balik itu ada sisi negatifnya juga. Tak hanya Hewitt, ternyata sudah banyak artis yang juga telah meninggalkan situs mikrobloging Twitter. Penyanyi John Mayer, salah satunya. Pemilik akun dengan 3,7 jtua followers ini menutup akun twitternya pada 2010. Sebelumnya terdapat juga penyanyi Miley Cyrus yang juga menutup akun Twitternya pada 2009 atas bujukan pacarnya, Liam Hemsworth.
“Manfaat Twitter bagi para selebritas adalah mereka bisa membuat siaran pers kepada para penggemar hanya dengan mengirimkan 140 karakter di akun Twitter,” ucap Robert Thompson, professor Televisi dan Budaya Populer di Universitas Syracuse. Namun, banyak selebritas mengatakan tweet mereka juga sering dijadikan olok-olok ataupun gosip. “Banyak selebritas menyadari mitos bahwa keakraban mengembangkan kenistaan. Kita biasanya berpikir bahwa selebritas adalah orang-orang yang sulit dijangkau dan tak bisa diajak berkomunikasi," kata Thompson. "Twitter membalikkan pandangan tersebut, namun beberapa selebritas mulai lelah dengan hal itu."
Semakin banyak selebritas meninggalkan Twitter, terutama setelah mereka menerima caci-maki dari para followernya dan kemungkinan stress karena kecanduan media sosial tersebut. Meningkatnya jumlah “Twitter Quitter”, sebutan untuk mereka yang meninggalkan media sosial twitter, merupakan sebuah langkah ironis karena media sosial tersebut sering diasosiasikan dengan tingkat ketenaran seseorang di dunia.
Twitter memang sering dikritik karena tidak menyediakan instrumen perlindungan terhadap segala bentuk caci maki di dunia maya, walaupun ia telah bekerjasama dengan setiap negara. Twitter sendiri belum memberikan komentar atas fenomena ini.
TIME.COM | ANINDYA LEGIA PUTRI
Topik Terhangat:
Karya Penemu Muda | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Tarif Progresif KRL | Bencana Aceh
Baca Juga:
Ini Pengakuan Penulis Buku SD 'Porno' Anak Gembala
Alex Noerdin Batal Jadi Gubernur Sumatera Selatan
Sefti Ingin Jenguk Fathanah di Bilik Asmara