TEMPO.CO, TAIPEI--Topan Soulik yang melanda Taiwan pada Sabtu 13 Juli 2013 merengguta nyawa seorang polisi dan melukai 31 warga lainnya. Korban tewas adalah seorang polisi berusia 50 tahun di Taipei. Pria ini tewas setelah tertimpa pecahan batu bata di bagian kepalanya.
Adapun Pusat Operasi Darurat Pusat Taiwan mengumumkan 3 orang terluka parah dan 31 orang lainnya terluka akibat topan ini di wilayah Taipei dan wilayah timur laut Taiwan lainnya. Sebagian besar mengalami luka akibat tertimpa benda-benda yang terbawa angin kencang.
Hujan deras dan angin berkecepatan 190 kilometer per jam yang datang bersama topan juga menyebabkan sejumlah wilayah terendam air cukup tinggi, pohon-pohon bertumbangan di jalan serta merusak rumah penduduk.
Pemerintah Taiwan menyatakan 'zona waspada' di seluruh penjuru negeri menyusul datangnya topan Saoulik pada dini hari tadi. Lebih dari 8 ribu orang meninggalkan rumah mereka dan dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Mereka sebagian besar tinggal di wilayah selatan Taiwan yang rentan terkena tanah longsor.
"Seluruh wilayah masuk dalam zona waspada," kata seorang pejabat Badan Penyelamat dan Pemadam Kebakaran Nasional.
Badan Cuaca dan Metereologi Taiwan memastikan topan Soulik akan membawa hujan deras selama Sabtu ini walaupun topan terus bergerak ke negara tetangga, Cina.
Meski hanya berlangsung dalam hitungan jam, topan Soulik membawa bencana bagi banyak pihak. Salah satunya adalah sejumlah ratusan penumpang terjebak di dalam pesawat selama enam jam karena penerbangan internasional dengan maskapai Taiwan, EVA, harus terhenti akibat amukan topan.
Stasiun televisi CTI melaporkan ketiga penerbangan itu kini telah meninggalkan Taiwan setelah topan reda. Namun sebanyak 170 penerbangan dari dan menuju Taiwan terpaksa dibatalkan atau ditunda selama topan berlangsung.
“Saya sangat khawatir sehingga tidak dapat tidur semalaman. Suara angin begitu memekakkan dan gedung apartemen saya terguncang seperti terjadi gempa bumi,” ujar seorang warga Taipei, Josephine Lin.
Badan Pemadam Kebakaran Nasional melaporkan banjir menggenangi sejumlah jalanan kota seperti Keelung, New Taipei City, dan Yilan. Rumah-rumah di bantaran Sungai Hsintien yang terletak di Greater Taipei tergennag banjir sehingga satu desa terpaksa dievakuasi.
Pasokan listrik bagi 800 ribu rumah di seluruh penjuru Taiwan terputus akibat topan. Tapi Perusahaan Listrik Taiwan berhasil menyalakan listrik di seprauh rumah yang terdampak pada Sabtu pagi.
Pada Agustus 2009, Topan Morakot menewaskan 600 penduduk Taiwan. Sebagian besar korban tewas terkubur tanah longsor di wilayah selatan. Musibah ini merupakan salah satu yang terburuk di negara kepulauan itu dalam beberapa tahun terakhir.
L CHANNEL NEWSASIA | SITA PLANASARI AQUADINI