TEMPO.CO, Jakarta -Siti Amini alias Ibu Hardi, 80 tahun diduga dimutilasi oleh anak kandungnya sendiri, Sigit, 40 tahun. Siti ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan.Dia dimutilasi kemudian dikuliti oleh anaknya sendiri.
"Si anaknya ini diduga mengalami gangguang kejiwaan," kata Juru Bicara Kepolisian Daerah Metro Jakarta Komisaris Besar Rikwanto ketika dihubungi wartawan pada Ahad, 14 Juli 2013. Hanya belum bisa dipastikan apakah korban dibunuh sebelum dimutilasi atau memang sudah meninggal.
Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh anak pertamanya bernama Bambang Yuda Kusuma, 50 tahun. Rikwanto menceritakan korban pertama kali ditemukan setelah Bambang datang ke rumah yang sudah lama ditinggalnya. "Bambang yang seorang pelaut tinggal bersama istrinya di Semarang. Bambang pulang dengan maksud pamitan karena akan berangkat berlayar.Sesampai di rumah sekitar pukul 22.300 WIB, Bambang bertemu adiknya, Sigit, di halaman rumah di Jalan Danau Mahalona RT 18 RW 04, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat."
ambang pun bertanya kepada Sigit di mana ibunya. Kemudian, Sigit menjawab bahwa ibunya sudah meninggal.Kaget mendengar jawaban Sigit, Bambang langsung menuju ke rumah ketua RT setempat.
Rupanya rumah Ketua RT sepi, akhirnya Bambang mencari informasi ke tetangganya. Bertanya ke tetangganya, pelaut ini kaget mendapat jawaban bahwa rata-rata warga masih melihat ibunya sekitar sepekan lalu.
Setelah mendapat kabar dari tetangganya bahwa mereka masih melihat Siti beraktivitas, Bambang curiga. Dia langsung masuk rumah bersama beberapa orang tetangga. Bambang kaget setelah mendapati banyak tulang berserakan bahkan ada tengkorak di dalam kamarnya.
Dia langsung menghubungi Polisi. Sekitar pukul 01.00 WIB dini hari polisi langsung melakukan olah tamlat kejadian perkara. Kasus ini ditangani Kepolisian Sektor Metro Tanah Abang.
SYAILENDRA
Baca berita terhangat
Bara LP Tanjung Gusta
Bursa Capres 2014
Ribut Kabut Asap
Tarif Progresif KRL
Bencana Aceh
Baca berita lain
Ini Titik Rawan Bajing Loncat di Jakarta Utara
Waspada 24 Titik Jalur Rawan di Bogor
Kurir Sabu Dicokok Usai Buka Puasa