TEMPO.CO, Semarang - PT Pertamina area pemasaran Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menambah kuota bahan bakar minyak selama bulan puasa dan lebaran. Kuota yang disiapkan masing-masing jenis BBM itu antara 13 hingga 120 persen, dengan kuota tambahan tertinggi BBM non subsidi.
“Kami telah menambah kuota untuk antisipasi peningkatan konsumsi selama bulan puasa dan lebaran mendatang,” kata Asisten Manager External Relation, PT Pertamina Jateng dan DIY, Robert Marchelino Verieza Dumatubun, Ahad 14 Juli 2013.
Ia menyatakan, pada bulan Juli, Pertamina area pemasaran Jateng dan DIY telah menambah kuota BBM jenis Premium hingga 420.327 kilo liter, atau ditambah hingga 40 persen dari kuota bulan biasa yang sebanyak 299.976 kilo liter. Penambahan kuota juga berlaku bulan Agustus, meski cenderung dikurangi yakni hanya 375.61 atau hanya ditingkatkan sebanyak 25 persen dari kebutuhan rata-rata.
Pertamina juga menambah kuota solar hingga 199.866 kilo liter pada Juli dan 180.556 kilo liter pada Agustus. Tambahan kuota itu masing-masing sebesar 25 dan 13 persen dari pasokan rata-rata per bulan yang sebesar 160.467 kilo liter.
Menurut Robert, tambahan kuota itu juga berlaku bagi bahan bakar minyak non subsidi dan bahan bakar minyak untuk pesawat terbang di area pemasaran Jateng dan DIY. Berdasarkan catatannya, Juli ini Pertamina juga menambah kuota persediaan Pertamax hingga 65 persen atau 6 ribu kilo liter dari kebutuhan rata-rata sebelumnya sebanyak 3.629 kilo liter. Mulai Agustus, pasokannya ditambah lagi hingga 8 ribu kilo liter atau 120 persen dari pasokan rata-rata.
Sedangkan stok Pertamax plus bulan Juli dinaikkan hingga 61 persen atau mencapai 700 kilo liter dari kebutuhan rata-rata per bulan yang sebanyak 435 kilo liter. Jumlah itu kembali ditambah hingga 84 persen pada Agustus atau sekitar 800 kilo liter.
Selain menaikan kebutuhan bahan BBM untuk moda transportasi, Pertamina area pemasaran Jateng DIY juga menambah stok gas LPG. Selama Juli, pasokan elpiji 3 kilogram ditambah 27 persen menjadi 72.382 tabung. Pada Agustus, pasokan elpiji 3 kilogram hanya ditambah 20 persen menjadi 68.322 tabung. Adapun untuk elpiji ukuran 6, 12 dan 50 kilogram masing-masing ditambah 23 persen (Juil) dan 17 persen (Agustus). Pasokan gas ukuran ini rata-rata per bulannya mencapai 11.540 tabung.
EDI FAISOL (SEMARANG)