Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Supaya Bayi Tak Rewel di Pesawat

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
Ilustrasi bepergian naik pesawat dengan bayi. Abcnews.go.com
Ilustrasi bepergian naik pesawat dengan bayi. Abcnews.go.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan di telinga, menurut dokter Darmawan B. Setyanto, adalah kondisi yang wajar terjadi di dalam pesawat udara. Tapi gangguan telinga pada bayi saat terbang sulit diatasi. Karena otot motorik bayi masih dalam perkembangan. "Biasa kalau bayi suka nangis dan tidak bisa ditenangkan menjelang pesawat take off atau landing itu karena gangguan telinga," kata dokter dari Divisi Respirologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Gangguan dipicu perbedaan tekanan udara antara sisi bagian luar dan sisi bagian dalam telinga saat manusia berada dalam perbedaan ketinggian di waktu yang cepat. Situasi yang sama terjadi saat posisi pesawat lepas landas (takeoff) dan mendarat (landing). Pergantian tekanan udara yang cepat antara kabin dan telinga bagian dalam akan mendorong gendang telinga ke arah luar. "Itu terasa sakit," kata Darmawan. Efeknya adalah tidak bisa mendengar sementara waktu.

Mengatasinya sebenarnya cukup mudah, yaitu membuat keseimbangan antara sisi bagian dalam sisi luar telinga, lewat saluran eustachius. Saluran ini menghubungkan rongga telinga bagian tengah dengan rongga mulut. "Saluran ini akan terbuka saat melakukan gerakan menelan, makanya di pesawat suka dibagikan permen," ujar Darmawan.

Bila eustachius sudah terbuka, keseimbangan kembali normal, dari yang tadinya merasa "budeg" sesaat, akan bisa mendengar penuh. Pada bayi yang sehat, tidak akan ada masalah untuk membuat saluran eustachius terbuka. Bisa dengan memberinya air susu ibu, dot, atau makanan lembut yang membuatnya melakukan gerakan menelan.

Tapi, Darmawan menambahkan, bayi yang menderita salesma (penyakit batuk, pilek, dan demam), bagian telinga dan hidungnya mengalami peradangan. Jadi, saluran eustachius-nya tidak berfungsi. "Kalau anak-anak mengalami salesma, akan sakit sekali saat mengalami perbedaan tekanan," ujar dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.