TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian belum menetapkan status tersangka pada anak kandung Siti Amini alias Ibu Hardi, 80 tahun, dalam kasus mutilasi di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. "Masih diperiksa, belum ada tersangka," ujar Juru Bicara Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto lewat pesan singkat, Senin, 15 Juli 2013.
Kasus mutilasi membikin geger warga Bendungan Hilir, Minggu kemarin 14 Juli 2013. Jasad Siti ditemukan dalam keadaan mengenaskan dengan bagian tubuh terpotong-potong. Siti hanya tinggal berdua di rumah itu bersama Sigit, 43 tahun, anak kandungnya yang menderita gangguan kejiwaan. Itu sebabnya, polisi sulit menjadikan Sigit sebagai tersangka. Meski dalam pemeriksaan, Sigit telah mengaku memutilasi ibunya. Namun polisi belum bisa memastikan, mutilasi terjadi dalam kondisi sang ibu dibunuh terlebih dulu atau setelah sang ibu meninggal karena sakit. Hingga saat ini, pelaku masih diperiksa kejiwaannya di Rumah Sakit Polri. Kemungkinan hasil pemeriksaannya baru akan keluar pekan depan.
Jasad korban pertama kali ditemukan Bambang Yuda Kusuma, anak sulung korban yang kebetulan mengunjungi rumah. Anak sulung korban yang tinggal di Semarang ini kaget kala mendengar kabar ibunya sudah meninggal. Tak percaya, anak sulung korban mencari tahu keberadaan ibunya dengan bertanya kepada warga sekitar. Bersama para tetangga, Bambang kemudian mencari sang ibu di dalam rumah tersebut. Naas, ibunda ditemukan dalam keadaan tinggal tulang dalam kondisi yang berserakan. Kasus ini kini ditangani Kepolisian Sektor Metro Tanah Abang, menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan pelaku dari RS Polri. (Baca: Ibu Tewas Tinggal Kerangka di Rumahnya)
M. ANDI PERDANA
Berita Lainnya:
Pemeran Finn Hudson Glee Ditemukan Tewas di Hotel
Wakil Menteri Dituding Muluskan Anggaran Hambalang
Cory Monteith Jalani Rehabilitasi Obat Terlarang
ICW: Citra DPR Kian Anjlok Gara-gara Priyo Budi
JET, Nama Monorel Jakarta
Belum Diketahui Penyebab Kematian Cory Monteith