TEMPO.CO, Jakarta -Tak sulit bagi seorang alumnus Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia 1973 mengenali foto perempuan berkerudung hitam yang separuh mukanya ditutup itu. “Itu istri Purnomo, perwira kepolisian seangkatan saya,” katanya ketika Tempo menunjukkan foto perempuan yang sedang menghindari pertanyaan wartawan setelah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi akhir Mei lalu.
Majalah Tempo edisi Senin 15 Juli 2013 mengulas soal perempuan misterius dalam kasus Hambalang. Sylvia Sholehah--begitu nama perempuan itu tertera dalam daftar pemeriksaan saksi pada agenda harian komisi antikorupsi--memang populer dengan sapaan “Ibu Pur”. Ia dimintai keterangan dalam perkara korupsi dana proyek sarana olahraga terpadu Hambalang, Bogor. Ketika keluar dari ruang gedung KPK pada pukul 20.40, ia sama sekali tak menjawab pertanyaan. Ia terus menutup mulutnya dengan sapu tangan, lalu bergegas pergi menggunakan taksi.
Pada hari yang sama, KPK juga meminta keterangan Widodo Wisnu Sayoko. Seusai pemeriksaan, ia berlari menerobos kepungan wartawan. Ia berusaha mengelak, dan berkata, “Bukan, saya hanya mengantar Ibu.” Melewati jembatan penyeberangan di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, tepat di depan gedung KPK, lelaki itu pergi menggunakan ojek. Juru bicara komisi antikorupsi, Johan Budi S.P., menyatakan Sylvia dan Widodo “berasal dari swasta”.
Toh, menurut sejumlah sumber, Sylvia dan Widodo bukan saksi biasa. Mereka berperan banyak dalam perkara korupsi yang mengantarkan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menjadi tersangka itu. “Mereka orang Cikeas,” ujar seorang tokoh yang mengetahui perkara ini, merujuk pada kediaman pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor.
Berbekal keterangan alumnus Akabri 1973 tadi, Tempo mengecek daftar alumnus Akademi Kepolisian pada tahun yang sama. Di situ tercatat nama Purnomo D. Raharjo, yang pensiun pada 2005. Dalam kolom keluarga daftar itu, klop, istrinya bernama Sylvia Sholehah. Tertera pula alamat dan nomor telepon rumah mereka.
Menurut informasi lain dari teman-teman angkatannya, Purnomo kemudian banyak membantu keluarga Yudhoyono--juga alumnus Akabri 1973. Koleganya mengetahui Purnomo berperan sebagai “kepala urusan rumah tangga” kediaman Yudhoyono. Bersama istrinya, ia mengatur berbagai keperluan sehari-hari keluarga Cikeas. “Dari urusan dapur sampai mengatur taman,” katanya.
Sylvia juga sering tampil ke permukaan. Ia terlihat berada dalam rombongan Ibu Negara, Ani Yudhoyono, ketika menghadiri sejumlah kegiatan. Di antaranya pada peringatan Hari Olahraga Nasional di gedung Tennis Indoor Senayan, Gelora Bung Karno, pada September 2010. Bagaimana kiprah perempuan ini dalam kasus Hambalang dan bagaimana kedekatannya dengan keluarga Cikeas? Selengkapnya, simak Majalah Tempo hari ini.
SETRI YASRA, ANTON SEPTIAN, RUSMAN PARAQBUEQ, NUR ALFIYAH, ANANDA BADUDU, FEBRIANA FIRDAUS
Terhangat:
Korupso Proyek Hambalang | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap |
Berita terkait:
Kerabat SBY, Abraham: Terlibat Pasti Tersangka
Ini Perbedaan Kasus Hambalang dengan Kasus Lain
Nama Orang Dekat SBY Disebut 3 Tersangka Hambalang