TEMPO.CO, Jakarta- Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Srie Agustina, menyatakan bahwa Kementerian Perdagangan telah bekerja sama dengan asosiasi untuk memasok ribuan ekor daging ayam beku ke beberapa pasar tradisional.
"Ada 300 ekor ayam beku yang masuk ke satu pasar," kata Srie, Senin, 15 Juli 2013.
Sri menjelaskan, ada delapan pasar tradisional di DKI Jakarta yang jadi sasaran program ini untuk tahap awal. Kedelapan pasar tersebut adalah Pasar Senen, Pasar Blok A, Pasar Rawamangun, Pasar Koja Baru, Pasar Pondok Labu, Pasar Minggu, Pasar Grogol, dan Pasar Kebayoran Baru.
Tujuan penggelontoran ayam beku ini, kata Srie, adalah untuk menekan harga ayam karkas. Selain itu, "Ini juga sekaligus mengedukasi masyarakat bahwa ayam beku itu higienis dan halal. Kalau membeli ayam beku kan lebih mudah disimpan," ujar Srie.
Harga ayam karkas yang dijual di pasar-pasar tradisional masih berkisar Rp 33.000 - Rp 35.000 per ekor. Langkah memasok daging ayam beku ini, diharapkan bisa menurunkan harga hingga Rp 1.000 per kilogram.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran menyatakan, penjualan daging ayam beku ini telah dimulai pekan lalu. Sejauh ini, menurutnya sambutan masyarakat cukup positif. "Di Pasar Senen katanya langsung habis, soalnya lebih murah harganya," ujarnya.
Hanya saja, ia masih meragukan upaya ini dapat menekan harga daging ayam secara keseluruhan. Sebab, sejauh ini tiap pasar hanya sekali mendapat jatah kiriman daging beku. "Kalau waktunya diperpanjang dan stoknya ditambah mungkin baru bisa," ujar Ngadiran.
PINGIT ARIA