TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Mohammad Suleman Hidayat mengatakan sektor perindustrian masih menjadi pengguna energi nomor satu di negara ini. Dia menjelaskan perindustrian memakai sebanyak 49,4 persen dari konsumsi energi nasional. "Upaya penggunaan energi non migas harus terus ditingkatkan," katanya, Senin, 15 Juli 2013.
Hidayat mengatakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ketergantungan pada energi fosil masih sangat tinggi. Sedangkan pemakaian energi terbarukan hanya mecapai angka 5 persen dari total penggunaan. Meskipun begitu total pertumbuhan non migas telah mencapai angka 6,69 persen pada triwulan pertama ini. Capain tersebut telah melampaui target yang hanya 6,02 persen. "Energi terbarukan harus dimaksimalkan," katanya.
Konsumsi energi industri, kata dia, didominasi oleh tujuh industri yang dinilai padat industri yakni, industri pupuk, pulp dan kertas, tekstil, semen, baja, keramik, dan industri pengolahan kelapa sawit. Industri pupuk menjadi pemakai energi di sektor industri hingga mencapai 70 persen. Sedangkan baja dan semen memakai 19, 4 persen dari pemakaian pupuk. "Masalahnya ada pada sumber energi yang tidak pernah cukup," katanya.
Selain itu penggunaan energinya pun masih boros. Jika dibandingkan dengan Jepang dan India, kata Hidayat, negara kita masih menggunakan terlalu banyak energi untuk memproduksi dalam hitungan ton. Produksi kita, kata dia lagi, mengahabiskan energi sebesar 900 kwh per ton, sedangkan di Jepang hanya 350 kwh per ton. "Masih banyak yang harus diperbaiki," katanya.
Dampak pemakaian energi gas yang tinggi ini juga berpengaruh pada efek emisi rumah kaca. Untuk itu pemerintah harus segera melakukan usaha pencegahan. Jika diupayakan sendiri pada emisi rumah kaca bisa diturunkan sebanyak 26 persen. Jika dibantu donor internasional, kata Hidayat, efeknya bisa diturunkan hingga 41 persen.
RAMADHANI
Topik Terhangat
Hambalang Jilid 2 | Rusuh Nabire | Pemasok Narkoba | Eksekutor Cebongan
Berita Lain:
Wakil Menteri Dituding Muluskan Anggaran Hambalang
Dua Orang Ditembak di Apartemen Mediterania
Polri dan TNI Diminta Pulihkan Situasi di Nabire