TEMPO.CO, Jakarta--Kekalahan telak 7-0 Indonesia atas Arsenal, dalam laga persahabatan Ahad, 14 Juli 2013, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, memang menimbulkan kekecewaan dalam diri pelatih tim nasional Indonesia, Jacksen Ferreira Tiago. Namun, pelatih berdarah Brasil ini masih bisa melihat sisi positif penampilan Boaz Solossa dan kawan-kawan.
"Sisi positifnya, kami bisa lebih banyak menyerang ketimbang saat melawan Belanda (Juni lalu)," kata Jacksen dalam konferensi pers seusai pertandingan. "Hanya, ball possession kami yang masih lemah."
Indonesia beberapa kali menciptakan peluang emas di depan gawang Arsenal. Pada menit ke-58. Ruben Sanadi melakukan sprint dan masuk ke kotak penalti. Ia mengoper bola ke Titus Bonai. Namun, umpan dipatahkan kiper Arsenal, Lukasz Fabianski, sehingga tak sampai ke Titus yang sudah berada di sisi kiri gawang.
Menjelang akhir babak kedua, peluang kembali muncul. Vendri Mofu mendapat umpan dari Titus Bonai di depan gawang. Namun, tendangan Mofu berhasil dihalau kiper.
Sekalipun sedih, Jacksen juga mengatakan akan kembali bekerja keras dan membangkitkan mental pemainnya untuk menghadapi laga-laga berikutnya, melawan dua klub Liga Primer Inggris, Liverpool dan Chelsea dua pekan ke depan. Laga-laga ini, kata Jacksen, ia gunakan untuk mengasah timnya dalam menghadapi Cina Oktober mendatang pada Pra Piala Asia 2015.
Laga melawan klub Arsenal merupakan pertandingan hiburan dalam rangka tur pramusim The Gunners ke negara-negara Asia. Selain ke Indonesia, tim asuhan Arsene Wenger ini juga akan mengunjungi Vietnam dan Jepang.
GADI MAKITAN
Baca juga:
Arsenal Cukur Indonesia 7-0
Tevez ke Juventus, Nesta Terkejut
Pemain Arsenal Dikawal Brimob
Moyes: MU Punya Dana Belanja Tak Terbatas