Jalan Berlubang Banyak Ditemui di Pantura Cirebon

Editor

Dwi Arjanto

Perbaikan jalan di jalur Pantura. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Perbaikan jalan di jalur Pantura. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Cirebon -Beberapa titik di jalur pantura Cirebon hingga kini kondisinya masih terlihat berlubang. Pemudik pun diminta untuk berhati-hati saat melewati jalur ini. 

Berdasarkan pantauan jalan yang berlubang di ruas pantura Kabupaten Cirebon diantaranya terlihat di Kecamatan Susukan dan Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Tepatnya mulai dari Jenun-Susukan hingga Tegalkarang sepanjang lebih kurang 7 km. Lubang terlihat di jalur Jakarta menuju Cirebon. Sedikitnya ada 10 titik lubang yang terlihat di sepanjang jalur tersebut dengan diameter hingga 30 cm dan kedalam antara 10 hingga 20 cm. 

Selain perbaikan jalan, di titik ini pun terlihat ada perbaikan median jalan. Median jalan terlihat tengah ditinggikan agar ada perbedaan ketinggian antara jalan dan median. 

Namun selain jalan yang berlubang, perbaikan jalan pun terlihat di daerah Plumbon, Kabupaten Cirebon. tepatnya di depan RS Mitra Plumbon di jalur Cirebon menuju Jakarta. Perbaikan jalan sepanjang lebih kurang 1 km tersebut saat ini tengah memasuki proses pengaspalan. Seorang pekerja, Narto, mengungkapkan jika perbaikan jalan menggunakan system recycling. "sebentar lagi sudah bisa digunakan," katanya. 

Perbaikan di jalur pantura pada Juni lalu dilakukan di jalur Panembahan-Tengah Tani, Kecamatan Tengah Tani Kabupaten Cirebon. saat ini perbaikan di jalur tersebut sudah selesai dan saat ini tengah dilakukan pembangunan median jalan. 

Berdasarkan data yang ada, pada 2012 lalu perbaikan jalan pun pernah dilakukan mulai dari Kedawung hingga Tengah Tani, Kabupaten Cirebon. Namun Kepala Balai Besar Jalan Wilayah Jabar Banten, Bambang Hartadi, beberapa waktu lalu saat dikonfirmasi membantah jika perbaikan jalan hanya dilakukan di satu titik di tahun yang berbeda. "Setiap tahun itu perbaikan dilakukan di titik yang berbeda. Tidak pernah sama," katanya.

Di Bandung, PT Kereta Api Indonesia menetapkan Masa Angkutan Lebaran tahun ini 18 hari, dimulai 1 Agustus 2013 dan berakhir 18 Agustus 2013. “Antisipasi angkutan Lebaran tahun ini, ada peningkatan kapasitas (angkutan penumpang) 4 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia Sugeng Priyono di kantornya, Selasa, 16 Juli 2013. 

Sugeng mengatakan, penampahan kapasitas angkut itu, dengan mengoperasikan kereta tambahan yang khusus beroperasi di Masa Angkutan Lebaran itu. Dia merinci, kereta tambahan itu terdiri dari 22 kereta komersial, dan 18 kereta ekonomi tambahan untuk Lebaran. 

Kereta komersial tambahan Lebaran itu masing-masing 2 perjalanan pulang pergi untuk Kereta Argo Lawu Lebaran (Gambir-Solo), Gumarang Eksekutif (Gambir-Surabay Pasarturi), Gajayana Lebaran (Gambir-Malang), Sancaka Lebaran (Tugu Yogyakarta-Sidotopo Surabaya), Lodaya Pagi Lebaran (Bandung-Solo), Lodaya Malam Lebaran (Bandung-Solo), Argojati (Gambir-Cirebon), Argo Parahyangan (Gambir-Bandung), serta Sawunggalih Lebaran(Jakarta Kota-Kutoarjo). Khusus kereta komersial Cirebon Ekspres (Gambir-Cirebon), PT Kereta Api mengoperasikan 4 perjalanan tambahan. 

Sementara kereta ekonomi tambahan Lebaran itu masing-masing 2 perjalanan untuk Kereta Tawang Jaya (Pasar Senen Jakarta-Semarang Poncol), Pasundan (Kiaracondong Bandung-Surabaya Gubeng), Kutojaya Utara (Pasar Senen Jakarta-Kutoarjo), Kutojaya Selatan (Kiaracondong Bandung-Kutoarjo), Matarmaja (Pasar Senen Jakarta-Malang), Kertajaya (Pasar Senen Jakarta-Surabaya Pasarturi), Mantab (Jakarta Kota-Madiun), serta Bengawan (Jakarta Kota-Solojebres). 

Sementara satu kereta tambahan merupakan kereta baru yang bakal beroperasi mulai 24 Juli 2013 nanti, yani Kereta Krakatau Ekspres (Madiun-Merak) yang diproyeksikan menjadi kereta tambahan non-komersial. 

IVANSYAH | AHMAD FIKRI