TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bhakti, mengatakan Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto menjadi satu-satunya pemimpin militer yang memiliki kapasitas bicara yang mumpuni, di antara tokoh-tokoh militer lainnya. "Harus diakui, Prabowo sangat charming ketika berbicara," kata dia di kantor Imparsial, Jakarta, Rabu, 17 Juli 2013.
Menurut Ikrar, Prabowo mampu menyampaikan secara sangat baik saat mengungkapkan niat dan visinya. Kemampuan ini, menurut dia, tak dimiliki oleh tokoh militer lain seperti Wiranto, Sutiyoso, maupun Joko Santoso.
Kemampuan bicara Prabowo itu pernah membuat beberapa diplomat terpana terhadap penyampaian visi Prabowo. "Beberapa diplomat yang pernah bicara dengan Prabowo mengatakan Prabowo itu berbeda," ujar dia.
Selain kemampuan bicara Prabowo yang baik, Ikrar juga menilai emosi Prabowo telah banyak berubah. "Dulu, kalau ada yang bertanya soal penculikan aktivis, Prabowo bisa naik pitam. Tapi sekarang dia bisa tersenyum, kemudian menerangkan bukti-buktinya bahwa para aktivis itu sehat," kata dia.
Purnawirawan militer yang hendak mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden, menurut Ikrar, harus dilihat betul-betul rekam jejaknya. Bukan hanya melihat soal isu penegakan hak asasi manusianya, tapi juga soal bisnis-bisnisnya. "Dilihat bisnisnya benar apa tidak," ujar dia.
Dalam diskusi publik bertajuk "Menimbang Capres Sipil atau Militer" yang diselenggarakan Imparsial, Ikrar mengatakan hasil survei lembaganya menunjukkan tokoh militer lebih unggul dibanding tokoh sipil, tapi tak ada yang mengalahkan tingkat elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. "Prabowo kalah oleh Jokowi," ujar Ikrar.
MUHAMAD RIZKI