TEMPO.CO, Kupang - Dewan Perwakilan Rakyat mendorong pemerintah agar melakukan operasi pasar untuk menekan kenaikan harga kebutuhan pokok pasca-kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan menjelang Lebaran. "Kami akan mendorong kementerian terkait untuk menggelar operasi pasar agar bisa menekan kenaikan harga kebutuhan pokok," kata Ketua Fraksi Golkar DPR RI, Setya Novanto, kepada wartawan di Kupang, Rabu, 17 Juli 2013.
Kementerian terkait di antaranya Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhubungan, Perum Badan Urusan Logistik dan lainnya. "Perlu dilakukan operasi pasar secara masif demi menciptakan stabilitas harga," kata dia.
Pasokan kebutuhan pokok, seperti beras, daging sapi, cabai rawit, gula, telur, ayam potong, dan minyak goreng akan terus ditingkatkan. "Saya berharap ini bisa menekan kenaikan harga dan meredam inflasi," katanya.
Harga kebutuhan pokok yang terus mengalami kenaikan di antaranya, cabai merah, bawang, dan daging sapi. Di pasar tradisional Naikoten I Kupang misalnya, harga cabe merah dan bawang mencapai Rp 60 ribu per kilogram.
Penyumbang inflasi terbesar di negara ini, menurut dia, selain kenaikan harga kebutuhan pokok, juga kenaikan biaya transportasi. Karena itu, dia meminta Kementerian Perhubungan untuk berkomunikasi secara aktif dengan asosiasi terkait untuk menyepakati besaran kenaikan biaya transportasi yang wajar.
“Pemerintah perlu melakukan perbaikan infrastruktur laut, darat, serta perbaikan sistem distribusi dan logistik seperti pelabuhan, jalan raya, kereta api, dan pergudangan," kata dia.
YOHANES SEO
Terhangat:
Hambalang | Bursa Capres 2014 | Liverpool di GBK
Baca juga:
Dahlan Iskan Minta Investasi Yusuf Mansur Ditutup
Yusuf Mansur Bantah Investasi Miliaran di Mekah
Investasi Ustad Yusuf Mansur Ditutup Sementara
PT Kereta Api Buka Rute Madiun-Merak