TEMPO.CO, Manado - Macklon Kapena, warga Kelurahan Singkil, Kecamatan Singkil, Kota Manado, Sulawesi Utara, punya cara tersendiri untuk mengungkap kasus pencurian ayam peliharaannya. Ia ingin memberikan efek jera kepada para pencuri yang membuatnya mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.
Macklon tidak melaporkannya kepada pihak kepolisian. Macklon memilih memasang spanduk berukuran besar di halaman rumahnya. Pada spanduk berkuran 4 x 2 meter tersebut, terpampang delapan foto yang mengambarkan kejadian saat pencurian berlangsung.
Foto-foto tersebut diambil dari rekaman circuit closed televisian (CCTV) yang dipasang di beberapa sudut halaman rumah serta kandang ayamnya.
Dalam foto tampak aksi para pencuri, yang terdiri dari tiga orang. Bahkan tanggal pencurian, termasuk detik demi detik pencurian bisa terlihat. Di antaranya terlihat para pencuri mengejar ayam yang akan dicuri.
Ayam peliharaan Macklon bukan ayam sembarangan, melainkan ayam unggulan. Harganya mencapai Rp 5 juta per ekor. "Ayam-ayam saja dari ras unggulan. Ada ayam Bangkok, ayam Pilipina. Semuanya asli,” kata Macklon kepada Tempo, Kamis, 18 Juli 2013.
Menurut Macklon, sudah delapan kali terjadi pencurian terhadap ayam-ayamnya. Itu sebabnya ia merasa perlu mencari cara agar para pencuri kapok dengan memasang spanduk tersebut.
Macklon memilih cara tersebut agar masyarakat bisa mengenal siapa si pencuri. Sebab, bisa saja warga lain juga menjadi korban. "Ini cara saya untuk menimbulkan efek jera. Masyarakat bisa tahu dan waspada. Kalau ada saudaranya yang melihat, mereka bisa langsung menegur si pencuri," ujarnya.
Macklon tentu saja tak ingin terus merugi karena ayamnya terus dicuri. Maka, bila cara yang dipilihnya tidak efektif, barulah dia melaporkannya kepada polisi.
ISA ANSHAR JUSUF
Terhangat:
Hambalang | Bursa Capres 2014 | Liverpool di GBK
Baca juga:
Menteri Djoko: Jalur Pantura Kelebihan Beban
Ini Musabab Rusaknya Jalan Pantura
Jalur Cileunyi-Cirebon Rusak dan Rawan Kecelakaan
Anomali Cuaca Menghambat Perbaikan Jalur Pantura