Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ngonthel Sepeda, Warga Syiah Pulang Pakai Pesawat  

image-gnews
Sejumlah warga Syiah bersama harta bendanya menunggu untuk di pindahkan dari tempat pengungsian di GOR Bulutangkis, Sampang, Madura, (20/6). Ribuan warga dan ulama menuntut warga Syiah dipindahkan dari Madura. TEMPO/Fully Syafi
Sejumlah warga Syiah bersama harta bendanya menunggu untuk di pindahkan dari tempat pengungsian di GOR Bulutangkis, Sampang, Madura, (20/6). Ribuan warga dan ulama menuntut warga Syiah dipindahkan dari Madura. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Sidoarjo - Sepuluh warga Syiah yang mengayuh sepeda hingga ke Jakarta, hari ini kembali ke rumah mereka di Jemundo, Sidoarjo, Jawa Timur. Mereka tak lagi mengayuh sepeda untuk kembali ke kampung halaman, melainkan menumpang pesawat terbang. "Semua tiket ditanggung oleh Ahlul Bait Indonesia Jakarta," kata Rasyid, 24 tahun, Kamis 18 Juli 2013.

Mereka ke Jakarta untuk mengadukan pelanggaran hak asasi manusia yang dialami warga Syiah kepada Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Keluarga dan puluhan warga Syiah lainnya menyambut kedatangan mereka.

Rasyid mengaku sepeda yang digunakan berangkat dari Sidoarjo ditinggal di Jakarta. "Kami disuruh naik pesawat, ya kami senang sekali," katanya.

Aktivis Lembaga Bantuan Hukum Universal Adi Roban mengatakan, 10 warga Syiah sengaja dipulangkan menggunakan pesawat. Ia merasa kasihan setelah melihat mereka yang sudah susah payah naik sepeda ontel dari Jawa Timur ke Jakarta. "Masak pulangnya disuruh menggowes lagi. Kan, kasihan," ujarnya.

Dalam pertemuan dengan Presiden SBY, pemerintah menjamin keselamatan warga Syiah. Menurut dia, semua warga masyarakat memiliki hak yang sama. Warga Syiah akan dikembalikan ke Dusun Nangkernang, Karanggayam, Omben, Sampang, Madura. Bahkan, SBY mengatakan akan memimpin langsung proses rekonsiliasi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

ARIEF RIZQI HIDAYAT

Berita Terpopuler

Taliban: Dear Malala, Ini Sebab Kami Membunuhmu
Isi Lengkap Surat Taliban untuk Malala
Peledak Bom Boston Jadi Sampul Depan Rolling Stone
Belatung Pemakan Daging Masuk ke Kuping
Lukisannya Membawa Bocah Ini Jadi Miliarder
21 Siswa SD di India Tewas Usai Makan Siang Gratis
Presiden Mesir Ambil Sumpah Kabinet

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

212 Pengungsi Syiah di Sidoarjo Jadi Pemilih Pilkada Sampang

20 Februari 2018

Seorang warga Syiah bersama harta bendanya saat akan di pindahkan dari tempat pengungsian di GOR Bulutangkis, Sampang, Madura, (20/6). Ribuan santri dan warga Madura menuntut Pemerintah Sampang untuk memindahkan warga Syiah dari Madura. TEMPO/Fully Syafi
212 Pengungsi Syiah di Sidoarjo Jadi Pemilih Pilkada Sampang

Pilkada Sampang diikuti tiga pasangan calon.


Pemkab Sampang: Pengungsi Syiah Tetap Bisa Gunakan Hak Politik  

24 Mei 2017

Warga Syiah di Sampang, Madura. TEMPO/Fully Syafi
Pemkab Sampang: Pengungsi Syiah Tetap Bisa Gunakan Hak Politik  

Pemkab Sampang menjamin warga Syiah yang mengungsi di Sidoarjo bisa menggunakan hak suaranya dalam pilkada yang akan digelar 27 Juni 2018.


Lindungi Peringatan Asyura, Aktivis Puji Polisi Semarang

12 Oktober 2016

Salah satu pemimpin ormas Islam bersama Kapolrestabes Semarang menuju masjid yang berdekatan dengan lokasi perayaan Asyuro kelompok Islam Syiah di kampung Boom Lama, Semarang, Jawa Tengah, 11 Oktober 2016. Budi Purwanto
Lindungi Peringatan Asyura, Aktivis Puji Polisi Semarang

"Sudah kewajiban kami melindungi. Jika ada yang nekad membubarkan,
akan berhadapan dengan kami,"kata Komisaris Besar Abiyoso Seno Aji.


Warga Bubarkan Perayaan Hari Asyura Kaum Syiah di Kendari  

11 Oktober 2016

Salah satu anggota ormas Islam berorasi di serambi Masjid yang berdekatan dengan lokasi perayaan Asyuro kelompok Islam Syiah di kampung Boom Lama, Semarang, Jawa Tengah, 11 Oktober 2016. Polisi berhasil hadang kelompok yang ingin membubarkan perayaan Asyura kelompok Islam Syiah. Budi Purwanto
Warga Bubarkan Perayaan Hari Asyura Kaum Syiah di Kendari  

Hasil mediasi disepakati bahwa perayaan Hari Asyura di Kendari dihentikan.


Ini Alasan Penolak Peringatan Asyuro di Semarang

11 Oktober 2016

Ribuan umat berdoa bersama saat memperingati hari Asyura yang jatuh pada hari ke 10 bulan Muharram di Balai Samudra klapa gading, Jakarta, (26/11) Acara ini bertemakan Raih Keadilan Bebaskan Al Aqsha dan Tegakkan Ukhuwah dan Keutuhan NKRI. TEMPO/Dasril Roszandi
Ini Alasan Penolak Peringatan Asyuro di Semarang

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah mengelar mediasi membahas polemik soal rencana peringatan Asyuro.


Sempat Ditolak, Peringatan 10 Asyura Kaum Syiah Dialihkan  

9 Oktober 2016

Sekertaris Jendral Ahlul Bait Indonesia Ahmad Hidayat (Kedua Kiri) didampingi dua orang anak yang orang tuanya menjadi korban dalam penyerangan Muslim Syiah di Sampang, Muhammad Zaini (Kanan), Muhaimin Hamama (Kedua Kanan) saat memberikan keterangan dalam jumpa pers di gedung Dewan Pers, Jakarta, Jumat (31/08). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Sempat Ditolak, Peringatan 10 Asyura Kaum Syiah Dialihkan  

Sebelumnya, beberapa orang yang mengatasnamakan diri Forum Umat Islam mendatangi Polda Jawa Tengah menolak kegiatan kaum Syiah.


Nasib Ratusan Pengungsi Syiah Sampang Masih Terkatung-Katung  

7 September 2016

Suasana hari raya Idul Fitri yang sepi terlihat di pengungsian warga Syiah Sampang di rumah susun Jemundo, Sidoarjo (28/8). TEMPO/Fully Syafi
Nasib Ratusan Pengungsi Syiah Sampang Masih Terkatung-Katung  

Komisi Nasional Perempuan mendesak pemerintah segera memenuhi hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya mereka.


Jadi Pengungsi, Warga Syiah Sampang Merasa Belum Merdeka  

17 Agustus 2016

Seorang warga Syiah melintas disamping sebuah selembaran larangan pulang kampung terpasang di pengungsian warga Syiah Sampang di rumah susun Jemundo, Sidoarjo (28/7). Tahun ini adalah yang kedua kalinya bagi 300 pengungsi Syiah Sampang harus merayakan Hari raya Idul Fitri di pengungsian.  TEMPO/Fully Syafi
Jadi Pengungsi, Warga Syiah Sampang Merasa Belum Merdeka  

Pengungsi Syiah merasa masih mengalami diskriminasi karena tinggal di tempat pengungsian sejak 2012.


Gara-gara Melarang Hari Raya Syiah, Wali Kota Bogor Digugat

19 Januari 2016

Walikota Bogor, Bima Arya mengatur arus lalu lintas untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Kota Bogor, 6 Januari 2016. Walikota Bogor menilai masalah kemacetan merupakan salah satu agenda penting yang akan terus dibenahi, untuk itu perlu ketegasan dan koordinasi bagi petugas dalam mengatur lalu lintas agar memudahkan masyarakat. Lazyra Amadea Hidayat
Gara-gara Melarang Hari Raya Syiah, Wali Kota Bogor Digugat

Wali Kota Bogor dinilai melanggar undang-undang ketika melarang warganya yang menganut Syiah merayakan hari besar agamanya.


MUI Yogyakarta Tolak Permintaah FJI Melarang Syiah  

11 Desember 2015

Ribuan umat berdoa bersama saat memperingati hari Asyura yang jatuh pada hari ke 10 bulan Muharram di Balai Samudra klapa gading, Jakarta, (26/11) Acara ini bertemakan Raih Keadilan Bebaskan Al Aqsha dan Tegakkan Ukhuwah dan Keutuhan NKRI. TEMPO/Dasril Roszandi
MUI Yogyakarta Tolak Permintaah FJI Melarang Syiah  

"Kami dituduh menodai agama, meresahkan masyarakat, tapi tidak ada buktinya."