TEMPO.CO, Bandung - PT Persib Bandung Bermartabat mengklarifikasi tudingan penggelapan duit investasi Rp 1,6 miliar seperti yang dilaporkan seorang pria bernama Hamynudin Fariza alias Ami ke Kepolisian Daerah Jawa Barat. "Tudingan itu salah alamat," ujar kuasa hukum Persib, Kuswara S. Taryono, di markas PT Persib, Kamis, 18 Juli 2013.
Sejatinya, kata Kuswara yang juga Komisaris PT Persib, duit Rp 1,6 miliar itu pun bukanlah investasi pelapor atau perusahaan pelapor. PT Persib maupun direksi terlapor, dia mengatakan, tak pernah menjanjikan pengelolaan pelaksanaan pertandingan kandang Persib Bandung kepada Ami.
"Rp 1,5 miliar itu justru murni kewajiban dan tanggung jawab perusahaan outsourcing pelaksana pertandingan Persib musim 2011/2012 kepada PT Persib Bandung Bermartabat, dan itu pun dibayarkan terlambat oleh yang bersangkutan," papar Kuswara.
Awal Juni lalu, Ami melaporkan dugaan penipuan dan penggelapan oleh Direktur PT Persib, Risha Adi Widjaya; Sekretaris Panitia Pertandingan, Budi Bram; dan eks Ketua Panitia Pertandingan Persib, Ruri Bachtiar, ke Polda Jawa Barat.
Menurut Ami, para terlapor telah menjanjikan hak menyelenggarakan laga kandang Persib asalkan pelapor bersedia menyelesaikan hutang Ruri kepada PT Persib Rp 1,6 miliar. Namun, setelah dia menyetor Rp 1,6 miliar jelang akhir musim laga 2011/2012 pada akhir 2012 lalu, para terlapor tak pernah merealisasikan janji mereka.
Kuswara menjelaskan, pada musim Liga Super Indonesia 2011/2012, penyelenggaraan laga kandang Persib ditangani United Work pimpinan Ruri. United berada di bawah payung CV Kreasi Inti Media. Di tengah musim kompetisi, CV Kreasi dan United mengalami masalah keuangan hingga menunggak pembayaran hak PT Persib sebesar Rp 1,6 miliar.
Demi memenuhi utang tersebut, belakangan CV Kreasi menggandeng perusahaan Hamynudin, PT Radio Suara Qolbu. Lewat surat yang diteken Ruri dan Hamynudin pada 31 Mei 2012, PT Radio pun memastikan membayar kewajiban United kepada PT Persib lewat cek tunai Rp 1.5 miliar pada 15 Juni, sedangkan sisa Rp 110 juta pada akhir Juni.
"Jadi di mana penggelapannya, penipuannya? Kami ingin luruskan, tak ada itu. Pak Risha yang tahu persis semua kesepakatan kerja sama, memastikan tidak pernah ada janji apapun terhadap mereka (Hamynudin) untuk menjadi Panpel Persib 2013," kata Kuswara. "Sebenarnya itu masalah internal mereka yang tak ada kaitan dengan PT Persib."
Kuswara membenarkan, kini polisi tengah menindaklanjuti laporan Hamynudin. Penyidik kepolisian, kata dia, bahkan sudah memeriksa terlapor Budi Bram dan dua saksi dari PT Persib dan kemungkinan akan memeriksa yang lainnya. "Tapi juga sedang mematangkan pelaporan balik ke polisi karena nama baik PT Persib Bandung Bermartabat telah dicemarkan," kata dia.
ERICK P. HARDI
Baca juga:
Agenda Liverpool Selama di GBK
Messi Bikin Bek Milan Ini Penasaran
Ibrahimovic Ingin Ikut Ancelotti ke Madrid
Sambutan Penggemar Liverpool Meriah