TEMPO.CO, Kendal - Massa Front Pembela Islam terlibat bentrok dengan warga di Kecamatan Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, Kamis, 18 Juli 2013. Untuk menghindari kejaran warga, mereka menyelamatkan diri di Masjid Besar Sukorejo sejak tadi siang. Menurut Beny Karnadi, Ketua Partai Kebangkitan Bangsa Kendal yang tinggal di Sukorejo, sekitar 50 anggota FPI tersandera di masjid tersebut. "Mereka dilindungi polisi dan tentara dari kejaran warga," kata Beny kepada Tempo. Hingga Kamis petang, ribuan warga berada di luar masjid. Polisi dan tentara berjaga-jaga.
Mereka yang tersandera merupakan gabungan dari FPI Temanggung, Kendal, dan Kabupaten Semarang. Secara geografis, Sukorejo berbatasan dengan Temanggung. Bentrok antara massa FPI dan warga terjadi sejak Rabu petang. Kejadian dipicu oleh puluhan anggota FPI yang melakukan konvoi menjelang buka puasa di Sukorejo, tepatnya di kawasan lokalisasi Alaska. Atas kejadian tersebut, warga melakukan perlawanan. Salah satu mobil FPI dirusak warga.
Kedatangan mereka Kamis siang, lanjutnya, merupakan kedatangan kedua kali. "Mungkin mau klarifikasi atau balas dendam atas kejadian Rabu sore," kata Beny. Namun kedatangan mereka disambut oleh ribuan masyarakat yang menolak. Insiden di Sukorejo Kamis siang tak terhindarkan. Satu unit mobil FPI dibakar, tiga yang lainnya dirusak warga. Selain karena sweeping, kemarahan warga juga dipicu oleh rombongan FPI yang menabrak perempuan setempat hingga luka parah.
Kepala Divisi Advokasi FPI Jawa Tengah, Zaenal Petir, membenarkan dua rangkaian peristiwa tersebut. Namun, ia mengelak jika kedatangan FPI pada Rabu petang dibarengi dengan aksi sweeping. Sebelum buka bersama, mereka hanya konvoi sambil mengingatkan masyarakat untuk tidak maksiat. "Jadi bukan sweeping. Juga tak bawa senjata," kata Zaenal. FPI Jawa Tengah, lanjutnya, menghindari aksi sweeping karena gerakannya ingin diterima masyarakat, serta ingin memperbaiki citra FPI. Dia juga mengakui ada anggotanya yang menabrak warga saat membawa rombongan.
Kamis siang, dengan bantuan massa FPI dari Kabupaten Semarang, Batang, dan Pekalongan, menurut Zaenal, kedatangan FPI ke Sukorejo bermaksud melakukan klarifikasi. Tapi, masyarakat menolak. "Kami menduga ada provokasi dari bandar judi dan mucikari untuk membenturkan warga dengan FPI," kata Zaenal.
Zaenal meminta kepada Kepolisian untuk mengevakuasi massa FPI yang tersandera. Dia juga mendesak Kepolisian menindak tegak siapa pun yang bersalah. "Jika FPI salah, silakan dihukum, tapi para provokator juga harus dihukum," ujarnya.
SOHIRIN
Terpopuper:
Taliban: Dear Malala, Ini Sebab Kami Membunuhmu
Isi Lengkap Surat Taliban untuk Malala
Belatung Pemakan Daging Masuk ke Kuping
Lukisannya Membawa Bocah Ini Jadi Miliarder