TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala SMP Negeri 14 Jatinegara, Jakarta Timur, Asep M., mengatakan seluruh guru dan karyawan di sekolah tersebut mendukung rencana pemerintah untuk merelokasi SMP Negeri 14.
"Sesungguhnya ini seperti mendapat durian runtuh, kami sudah ingin pindah sejak dahulu, baru sekarang mendapatkan jawaban," ujar Asep ketika ditemui Tempo, Kamis, 18 Juli 2013.
Menurut Asep, SMP Negeri 14 sudah tidak layak dijadikan tempat belajar-mengajar karena lahannya yang sempit dan dikelilingi pedagang kaki lima. Ditambah lagi, pihaknya harus berbagi sekolah dengan SD Balimester 03. "Saat ini, mau berkegiatan susah, mau menghidupkan ekstrakurikuler tidak bisa karena tidak ada tempat," Asep menambahkan.
Asep sudah 26 tahun mengajar di sekolah tersebut. Sudah berulang kali pihaknya mengajukan permintaan relokasi ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta. "Kami juga sudah ajukan ke DPRD, tapi malah dimarahi, disuruh minta ke Dinas. Akhirnya jenuh dan pasrah saja," katanya.
Asep mengatakan, memang ada sejumlah siswa yang tidak setuju dengan pemindahan sekolah. Alasannya, mereka khawatir lokasi yang baru itu nantinya jauh dari tempat tinggal mereka. "Tapi saya rasa kalau kami punya bangunan baru yang lebih layak, semua pasti senang," kata dia. Asep mengatakan bahwa penolakan paling besar justru datang dari alumni yang menyayangkan mantan sekolahnya dijadikan penampungan PKL. "Tapi, mau bagaimana lagi, toh ini benar-benar tidak layak."
Sebagai guru, Asep berharap bisa memberikan pelayanan maksimal kepada muridnya. Harapan tersebut tidak bisa dilakukan dengan kondisi sekolah seperti sekarang. "Batin saya tidak pernah puas, saya ingin murid-murid saya bisa seperti sekolah lain, banyak kegiatan dan bisa olahraga dengan layak," katanya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menata pedagang kaki lima di sekitar Pasar Jatinegara. Untuk penataan itu, pemerintah berencana menempatkan pedagang di gedung SMP 14. Adapun murid-muridnya akan dipindahkan ke SMP Negeri 62 Jatinegara.
TIKA PRIMANDARI
Berita Terpopuler:
LHI Akhirnya Akui Telepon Suswono Soal Daging
Investasi Ustadz Yusuf Mansur Dipermasalahkan
Taliban: Dear Malala, Ini Sebab Kami Membunuhmu
Dahlan: Bisnis Yusuf Mansur Sensitif
Pengamat: Prabowo Militer yang Jago Bicara, tapi..