TEMPO.CO , Jakarta:Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan beban Muatan Sumbu Terberat (MST) yang melewati jalan pantura tak sesuai standar. Seharusnya beban kendaraan yang melewat jalur hanya 10 MST. "Tapi faktanya melebihi dari itu, jadi wajar Jalan Pantura sering rusak," kata dia di kantornya, Rabu, 17 Juli 2013.
Banyak kendaraan yang memiliki MST lebih dari 10. Misalnya, kata dia, ada yang 20 MST. "Kalau seperti itu, seharusnya kendaraan menambah satu roda lagi agar tiap sumbu bebannya 10 ton.
Baca Juga:
Selain itu, kata dia, pantura memiliki volume kendaraan berbanding kapasitas jalan 1,3 (V/C) rasio. "Idealnya pada rasio 0,8 V/C," ujarnya.
Oleh sebab itu, ia menambahkan, adanya pelebaran jalan merupakan solusi dari kendala tersebut. Termasuk, lanjut Djoko, pembangunan jalan tol trans-Jawa yang pararel dengan Jalur Pantura.
Djoko memastikan kemacetan terjadi pada arus mudik dan balik nanti di Jalur Pantura. Karena, kata dia, semua mobil akan turun secara bersamaan.
Baca Juga:
ERWAN HERMAWAN
Berita Terpopuler:
Taliban: Dear Malala, Ini Sebab Kami Membunuhmu
Investasi Ustadz Yusuf Mansur Dipermasalahkan
Dahlan: Bisnis Yusuf Mansur Sensitif
Bisnis Yusuf Mansur Diklarifikasi Dahlan Besok
Proyek 'Abadi' nan Mencurigakan Jalan Pantura