TEMPO.CO, Bekasi - PT Sumber Indah Lestari (SIL), anak usaha PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT), menargetkan pembukaan 30 gerai Dan+Dan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). "Investasi untuk satu gerai Rp 1,2 miliar - Rp 1,5 miliar," kata Managing Director Sumber Indah Lestari, Fernia Rosalie Kristanto, seusai pembukaan toko Dan+Dan di Kota Wisata, Cibubur, Kamis, 18 Juli 2013.
Ia menjelaskan, modal disetor atau modal awal Sumber Indah Lestari senilai Rp 100 miliar. Sebanyak 65 persen saham Sumber Indah Lestari dimiliki oleh Sumber Alfaria Trijaya. Sementara itu, 35 persen saham berasal dari afiliasi perusahaan-perusahaan farmasi.
Fernia belum memiliki prediksi keuntungan dari Dan+Dan. "Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama, kami sudah bisa dapat profit," ucapnya. Ia mengungkapkan, investasi untuk distribution center Sumber Indah Lestari di Cibitung, Bekasi, senilai Rp 20 miliar. Ia menyebut, rantai distribusi untuk Dan+Dan berbeda dari Alfamart, yang dikelola Sumber Alfaria Trijaya.
Ia menjelaskan, Dan+Dan menyediakan produk kesehatan dan kecantikan. Fernia pun menyatakan siap berhadapan dengan ritel sejenis lainnya. Toko Dan+Dan tersebut dilengkapi dengan tester area serta signature area bagi para pelanggan untuk mencoba produk di gerai tersebut.
Produk-produk yang tersedia di Dan+Dan antara lain produk L'Oreal, Olay, Maybelline, Mustika Ratu, serta produk kebersihan dan kecantikan Unilever. Fernia menjelaskan, jika jumlah gerai sudah mencapai 250 unit, kata Fernia, Sumber Indah Lestari akan membuka waralaba untuk gerai Dan+Dan selanjutnya. Ketentuan tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 07/M-DAG/PER/2/2013.
MARIA YUNIAR
Berita Terpopuler
Investasi Ustadz Yusuf Mansur Dipermasalahkan
Dahlan: Bisnis Yusuf Mansyur Sensitif
Bisnis Yusuf Mansur Diklarifikasi Dahlan Besok
Bisnis Investasi Yusuf Mansur Dinilai Ilegal
Menteri Djoko: Jalur Pantura Kelebihan Beban
Jalan Overload, Kereta Api Jadi Solusi
Bernanke: Stimulus Bergantung pada Kinerja Ekonomi
Harga Emas Antam Turun Rp 2.000