TEMPO.CO, Paris - Baru-baru ini, Maison Martin Margiela, seorang perancang mode dari Belgia, memamerkan karyanya di Paris. Namun terdapat hal yang menarik dari karyanya tersebut. Margiela memamerkan masquerade veils atau topeng untuk menyamar. Hal ini membuat model-model yang memperagakan topeng tersebut diharuskan untuk menutup seluruh muka dan kepalanya.
Seperti dilansir Dailymail, kejadian ini sontak membuat kaget para kritikus fashion saat melihat pergelaran Margiela tersebut. Mereka berpikir topeng yang dipakai para model dapat membuat mereka celaka. Sebab, topeng itu menutupi seluruh pandangan model tersebut.
“Hal ini akan membahayakan langkah kakinya. Saat pandangannya tertutup, ia akan kesulitan berjalan sesuai dengan arahan,” ujar salah seorang kritikus fashion dari Belgia. Terlebih, topeng-topeng tersebut terbuat dari keramik dan manik-manik serta bordiran.
Namun salah seorang juru bicara Margiela menjelaskan, “Dasar topeng terbuat dari kain kasa sutra hitam. Bahan transparan ini memungkinkan model untuk melihat melalui celah kecil kain tersebut. Pemakaian kain hitam sebagai dasarnya sangat penting. Sebab, jika memakai warna putih, pandangan akan menjadi buram."
"Para model yang berjalan di catwalk ini tidak akan kesulitan dan kebingungan saat melangkah, walaupun wajah mereka benar-benar tertutup oleh topeng. Namun sulit untuk membayangkan bagaimana bisa mereka menemukan jalan keluar dari belakang panggung," tulis Lynn Yaeger, pemimpin majalah perempuan di Amerika Serikat.
Setiap topeng yang dipamerkan membutuhkan waktu 18 jam untuk pembuatannya. Termasuk juga waktu untuk penelitian, desain, bordir, serta perakitan. Topeng-topeng ini juga akan menjadi koleksi musim gugur 2013 rumah mode Maison Martin Margiela.
DAILYMAIL.CO.UK | ANINDYA LEGIA PUTRI
Terhangat:
Hambalang | Bursa Capres 2014 | Liverpool di GBK
Baca juga:
Menteri Djoko: Jalur Pantura Kelebihan Beban
Ini Musabab Rusaknya Jalan Pantura
Jalur Cileunyi-Cirebon Rusak dan Rawan Kecelakaan
Anomali Cuaca Menghambat Perbaikan Jalur Pantura