TEMPO.CO , Jakarta:-Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tak berencana menambah jumlah alat berat yang akan digunakan untuk mengeruk sampah di sungai. Ucapan itu dia lontarkan saat meninjau Pintu Air Manggarai yang saat ini dipenuhi sampah.
Alasannya, kata Jokowi, "Itu sama saja mendidik warga untuk buang sampah sembarangan," kata Jokowi di Manggarai, Kamis, 18 Juli 2013.
Jokowi mengaku melihat sendiri tumpukan sampah di Manggarai yang terdiri dari berbagai sampah seperti plastik, kayu, kursi, kasur, hingga rongsokan kulkas. "Coba itu sampahnya siapa? Ya sampahnya dari orang yang protes-protes itu," ujar Jokowi.
Karena itu, Jokowi mengaku tak akan menambah peralatan berat untuk mengeruk sampah. Pemerintah lebih memilih menanamkan gaya hidup bersih kepada masyarakat. "Jangan buang sampah, kasur, sofa, apalagi kulkas ke sungai." ujar Jokowi lagi.
Rencananya, kampanye hidup bersih itu akan dimulai setelah Idul Fitri 1434 Hijriah yang jatuh pada awal Agustus. Jokowi mengakui, penumpukan sampah di Pintu Air Manggarai saat ini disebabkan oleh berhentinya pekerjaan operator pengangkut sampah selama enam hari.
Musababnya, para pekerja tidak mendapat gaji. "Jadi yang menggaji itu sebenarnya operator, tetapi ternyata saat ini mereka masih dalam proses lelang operator," kata Jokowi.
Selama operator baru belum ditentukan, kata Jokowi, pemerintah akan menalangi dulu gaji para pekerja kebersihan itu. "Sudah saya suruh talangi dulu, kan kasihan masak tidak digaji," ujarnya.
ANGGRITA DESYANI
Terhangat:
Bentrok FPI | Bisnis Yusuf Mansyur | Aksi Liverpool di GBK
Berita terkait:
Survei Capres Tinggi, Jokowi: Sombong Dikit
Survei Cawapres, Jokowi Ungguli Kalla dan Hatta
Alasan Jokowi Disurvei Bukan sebagai Capres
Ical, Mega, dan Prabowo Kandidat Capres Terkuat