Slankers Sarungan, Para Santri Penggemar Slank  

Slank dalam acara peluncuran album religi
Slank dalam acara peluncuran album religi "Sinar Kebersamaan" di Markas Slank, Jakarta, Kamis (18/7). Lagu "Sedekah" yang dibawakan Slank dalam album tersebut, seluruh royaltinya akan disedekahkan untuk membangun Rumah Tahfidz PPPA Daarul Quran bagi para Slanker. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Mewakili Slank, Bimbim menceritakan pengalamannya tampil di pesantren-pesantren tahun lalu. Saat itu, Slank dikontrak untuk tur 40 kota keliling Indonesia, termasuk mendatangi pesantren.

Tak disangka, para santri di daerah-daerah mengenal dan hafal lagu-lagu Slank.

"Hampir semua santri itu Slankers. Kami bilangnya Slankers Sarungan," kata Bimbim, kala ditemui di markas Slank, Gang Potlot, Duren Tiga, Jakarta, Kamis, 18 Juli 2013.

Karena peraturan di dalam pesantren tidak memperbolehkan santrinya menonton televisi, para santri hanya bisa mendengarkan lagu-lagu. Dan salah satu yang sering didengar adalah lagu-lagu Slank. Karena itu banyak santri yang akhirnya menjadi Slankers.

"Bahkan, bukan hanya dengar, tapi tahu liriknya," kata Bimbim menambahkan. Bimbim mengaku tersentuh ketika tahu mereka juga diidolakan para santri.

"Mereka tahu lirik kami, jadi menurut mereka kami juga Islami," cerita drummer Slank ini. Jika suatu saat para Slankers Sarungan ini datang ke Potlot, Slank ingin punya tempat untuk mereka berkumpul.

Kebetulan Slank diajak bekerja sama dengan PPPA Darul Quran untuk membuat Rumah Tahfidz atau pesantren mini. Sementara ini Slank sudah memiliki Rumah Tahfidz di markas mereka, dengan harapan jika para santri datang bisa jadi tempat bertukar pikiran, sharing ilmu, dan juga menjadi tempat berkumpul yang lebih baik lagi dalam hal menimba ilmu agama.

NANDA HADIYANTI

Baca berita terpopuler
Koleksi Busana Ramadan Gaya Boho ala Ina Thomas

Asyiknya Belanja di Kampoeng Ramadan Surabaya

Telat Salat Id, Chef Mutofik Malah Dapat Hadiah

Jateng Sediakan 190 Bus Mudik Gratis