TEMPO.CO, Bandung--Pemerintah provinsi Jawa Barat resmi berkerjasma dengan China National Machinery & Equipment Import & Export Corporation (CMC), dalam perancangan masterplan dan pembangunan sistem transportasi di Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, mengatakan dalam MoU tersebut telah disepakati untuk bersama-sama merancang masterplan sistem transportasi Bandung Raya dan submasterplan; feasibility study tentang monorel Bandung Raya.
"Jadi MoU yang sekarang itu untuk masterplan keseluruhan sistem transportasi sedangkan FS-nya (feasibilty study) hanya untuk monorel saja," kata Heryawan kepada Tempo, Sabtu, 20 Juli 2013.
Menurutnya CMC sangat tertarik dengan potensi ekonomi yang ada di Jawa Barat. Maka dari itu, ia menambahkan, pihak CMC sangat antusias dalam kerjasama ini. "Feeling bisnis mereka sangat tajam ketika melihat potensi Jawa Barat," ucapnya.
Dalam perancangan masterplan dan feasiblity study monorel ini. Heryawan mengatakan semua biaya ditangani oleh CMC. Adapun dalam kerjasamanya, ia menambahkan, akan dirancang berupa bisnis diantara perusahaan kedua negara, tanpa ada kucuran APBD maupun APBN. "Nanti pemerintah baru masuk di akhir, untuk menarik dan memberi subsidi," kata Heryawan.
Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Deny Juanda, mengatakan kebutuhan untuk transportasi umum di Jawa Barat khususnya di kota Bandung sangatlah mendesak.
"Kota Bandung dalam Transportasi tidak bisa berdiri sendiri. Maka dari itu kita bangun kawasan Bandung Raya. Yang meliputi daerah kota/kabupaten di sekitar kota Bandung," kata Deny.
Ia menambahkan dalam pemabngunan monorel ini, sama sekali tidak akan melakukan pembebasan lahan. Jadi menurutnya, proses masterplan dan pembangunan tidak akan memakan waktu yang lama.
IQBAL TAWAKAL
Terhangat:
Bentrok FPI | Bisnis Yusuf Mansyur | Aksi Liverpool di GBK
Baca juga:
Ini Alasan Jokowi Tak Gelar Operasi Yustisi
Diwawancarai Wartawan, Petugas Kebersihan Dimarahi
Kenapa Tanjung Priok Macet Total?
Ahok Tak Mau Gubris Pebisnis Fatmawati