TEMPO.CO, Semarang - Ketua Asosiasi Aspal Benton Indonesia Jawa Tengah, Budhi Sarwono, mengatakan kondisi jalur pantai utara Jawa Tengah yang rusak setiap tahun disebabkan perbaikan dan perawatan jalan hanya berorientasi proyek. "Bukan berorientasi pada kualitas," kata Budhi, kepada Tempo, Minggu, 21 Juli 2013. "Jangan heran kalau tiap tahun rusak," dia menambahkan.
Mestinya, kata Budhi, dalam membuat dan merawat jalan, pemerintah membuat perencanaan yang matang, menyangkut spesifikasi proyek serta daya tahan proyek. Selama ini, kontraktor tidak terlibat dalam penentuan perencanaan kualitas proyek, tapi harus menggaransi pekerjaan selama dua tahun. "Padahal, banyak faktor lain yang mempercepat kerusakan jalan," ujar Budhi.
Faktor itu, misalnya beban kendaraan yang melintas melebihi tonase, pembangunan jalan yang tak dilengkapi irigasi yang memadai, serta pengerjaan proyek yang terburu-buru.
Pemerintah, kata Budhi harus menerapkan sistem proyek pengerjaan jalan seperti di luar negeri. Dalam lelang, kontraktor menentukan sendiri rencana proyek, tapi dia bertanggung-jawab penuh atas pemeliharaannya. "Dengan cara ini, proyek akan lebih berkualitas," kata dia.
Ketua Dinas Bina Marga Jawa Tengah, Bambang Nugroho, mengatakan saat ini sudah dimulai skema tender proyek berbasis kinerja, yakni kontraktor menentukan proyek pekerjaannya, tapi juga bertanggung-jawab penuh atas pemeliharaan dan perbaikan. "Garansi yang harus diberikan dari dua tahun menjadi empat tahun," kata dia.
Saat ini, pola pekerjaan jalan raya berbasis kinerja sudah mulai diterapkan di Jawa Tengah, yakni pada perbaikan jalan di Demak dan di Bawen, Kabupaten Semarang, dengan pemenang tender PT Adhi Karya. Bambang berharap kelak kontraktor swasta juga bisa ikut bersaing.
Soal tingginya tingkat kerusakan jalan, Bambang mengakui hal itu disebabkan kelebihan muatan kendaraan yang melintas. Jalan yang mestinya kapasitasnya hanya 10 ton, ternyata banyak dilalui truk dengan muatan 20-40 ton. Untuk mengatasinya, kata dia, harus ada pendekatan menyeluruh. secara teknis, jalan harus bagus, tapi harus ada sanksi tegas bagi kendaraan yang melebihi tonase.
SOHIRIN