TEMPO.CO, Monchengladbach - Bayern Munchen belum terbendung di laga persiapan jelang Bundesliga musim 2013/ 2014. Menghadapi tim sesama Bundesliga, Hamburg SV, pada semi-final Piala Telekom di Stadion Borussia Park Monchengladbach, Die Rotten (julukan Bayern Munchen) menang telak 4-0.
Itu menjadi kemenangan ketujuh anak asuh Josep Guardiola di pertandingan pramusim yang telah dijalani sejak awal bulan ini. Jika melihat kualitas lawan yang dihadapi sebelumnya, Franck Ribery cs memang belum menghadapi lawan tangguh. Lawan sepadan mungkin baru akan dirasakan pada Rabu mendatang, ketika menjamu Barcelona di Allianz Arena.
Namun seperti yang pernah dikatakan Guardiola sebelumnya, ia memang ingin memulai persiapan dengan menghadapi tim lemah, agar para pemain bisa beradaptasi dengan baik terhadap formasi dan strategi yang disiapkannya. "Karena memang akan ada sedikit perubahan (strategi)," kata Guardiola beberapa waktu lalu.
Pelatih 42 tahun itu memang membawa hal baru ketika datang ke Munchen. Ia tidak lagi menggunakan 4-2-3-1, pola yang terbiasa dipakai pelatih Jupp Heynckes di musim lalu. Kali ini, ia ingin para pemain bermain dengan formasi 4-1-4-1.
Karena tuntutan formasi itu, maka Guardiola beberapa waktu lalu sangat ngotot ingin mendapatkan mantan anak asuhnya di Barcelona, Thiago Alcantara. Thiago diproyeksikan mengisi slot satu pemain jangkar antara empat bek dan gelandang. Ketika menghadapi Hamburg, kapten tim nasional U-21 Spanyol itu telah memainkan peran barunya itu dan berhasil membuahkan hasil bagus: terpilih sebagai pemain terbaik di pertandingan.
Kedatangan Thiago memang telah mengisi "kepingan hilang" di formasi idaman Guardiola itu. Namun bagi beberapa pemain yang lama FC Hollywood (julukan lain Bayern Munchen), yang tidak terbiasa dengan formasi itu, perasaan kikuk masih muncul.
Franck Riberi, yang diproyeksikan di posisi "false nine", mengaku kagok dengan peran barunya itu, meski di sisi lain cukup menikmatinya. "Agak aneh saja," kata pemain timnas Prancis itu mengomentari peran barunya.
Ihwal sama diutarakan sang kapten tim Philipp Lahm, yang beberapa kali sempat dicoba dimainkan di posisi gelandang sayap. Padahal, posisi asli Lahm sendiri adalah bek sayap. "Guardiola telah menemukan tim Bayern yang baru, meski secara umum ia belum menemukan formula baru di sepak bola," kata Lahm.
Toh, meski kagok, hampir seluruh skuad menyambut baik kedatangan pria yang memberikan 14 tropi bagi Barcelona itu. Salah satunya bek David Alaba. Pemain tim nasional Austria itu menyebut kedatangan Guardiola ke Allianz Arena telah memberikan aura positif bagi tim.
"Latihan pertama dengannya sangat bersahabat. Selama latihan, ia memperlakukan kami (para pemain) dengan sangat baik," kata Alaba.
Adapun gelandang Toni Kroos, yang kembali bermain seusai cedera panjang akhir musim lalu menilai sikap bersahabat Guardiola kepada pemain itu telah berhasil membuat para pemain menyadari kesalahannya secara detail. "Masukannya menjadi lebih efektif bagi pemain, sehingga bisa memperbaiki diri," ujar Kroos.
Sekarang, Guardiola telah berhasil menembus final pertamanya, meski hanya turnamen eksebisi bertajuk Piala Telekom. Tapi seperti kata bek Daniel van Buyten, turnamen itu hanya ingin dijadikan ukuran sejauh mana efektifitas hasil latihan sejauh ini. Guardiola pun telah mengiyakan pernyataan sang bek.
"Saya hanya ingin seratus persen menjadi lebih akrab dengan para pemain," katanya.
AFP | FCBAYERN | GOAL | ARIE FIRDAUS