TEMPO.CO, Garut- Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Batalyon 303 Setia Sampai Mati, menangkap 53 warga negara asal Timur Tengah yang diduga imigran gelap. Mereka ditangkap pada Ahad malam, 21 Juli 2013, tepatnya di depan Markas Komando Batalyon 303, Cibuluh, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Komandan Batalyon 303, Letkol Inf Yarnedi Mulyadi, mengatakan para imigran ini terbagi dalam dua rombongan. Mereka menggunakan enam kendaraan minibus, yakni tiga Kijang Inova, dua suzuki APV dan satu Daihatsu Luxio. Tiap rombongan terbagi dalam tiga kendaraan.
Rombongan pertama diamankan pada pukul 21.15 WIB dengan jumlah penumpang sebanyak 30 orang. Sementara rombongan kedua diamankan pada pukul 23.00 WIB sebanyak 23 orang. "Malam ini kami panen penangkapan imigran, "kata Yarnedi kepada Tempo, Senin, 22 Juli 2013 dini hari.
Penangkapan itu berawal dari kecurigaan prajurit TNI yang tengah berjaga terhadap kendaraan yang melintas beriringan. Pada malam hari, kawasan tersebut jarang dilalui kendaraan. Apalagi kendaraan yang lewat itu berisi penumpang yang berbeda. Postur tubuh mereka berbeda dari orang Indonesia pada umumnya.
Para imigran itu diduga akan menuju pantai selatan Jawa Barat, seperti Rancabuaya, Garut, atau Pantai Cidaun, Cianjur. Mereka menempuh jalur Cikajang-Bungbulang. Dari Pantai Selatan, mereka biasanya melanjutkan perjalanan menuju Pulau Christmas, Australia, menggunakan perahu nelayan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, para imigran ini terdiri dari 43 laki-laki dewasa, enam perempuan, dan empat anak-anak. Mereka berangkat dari kawasan Puncak, Bogor. Kendaraan yang mereka tumpangi merupakan rental atau sewaan. Namun, Yarnedi mengaku belum mengetahui asal negara para imigran ini.
Yarnedi mengaku, para imigran tersebut telah diserahkan ke Kepolisian Resor Garut, pada malam tadi. Selanjutnya, para imgran ini akan diserahkan ke kantor imigrasi dan organisasi penanganan imigrasi.
Sebelumnya, Polres Garut juga menangkap sebanyak 84 imigran gelap asal Timur Tengah. Mereka berencana akan menyeberang ke Pulau Christmas, Australia, melalui pantai Selatan Garut dengan menggunakan perahu nelayan. Para imigran itu ditangkap dalam perjalanan di daerah Ciawi, perbatasan Kecamatan Pameungpeuk dan Cibalong dengan menggunakan tiga unit truk pada Sabtu, 20 Juli 2013, sekitar pukul 03.00 WIB.
Para imigran ini juga berangkat dari wilayah Bogor. Seperti halnya yang diungkapkan imigran asal Iran, Mahmud, 24 tahun. Dia mengaku sebelum sampai di Garut, dirinya bersama belasan imigran lainnya tinggal selama dua bulan di daerah Bogor. Namun setelah membayar 25 ribu dolar Amerika kepada penyalurnya, Ia pun kemudian diberangkatkan ke Pantai Selatan Garut.
SIGIT ZULMUNIR