TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris Ansyaad Mbai menduga pelaku bom panci di Markas Kepolisian Sektor Rajapolah, Tasikmalaya, terkait dengan jaringan kelompok teoris Jawa Tengah. “Kelompok Abu Roban kemarin itu kan belum semuanya ditangkapi, ini sisa-sisanya,” kata Ansyaad saat dihubungi, Senin, 22 Juli 2013.
Terkait kantor polisi yang kerap dijadikan sasaran, menurut Ansyaad, teroris memang cenderung memusuhi polisi. Sebab, polisi dianggap menghambat gerak mereka. “Bukan hanya polisi yang mereka musuhi, tapi bangsa ini yang mereka musuhi,” kata dia.
Ansyaad mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan bersiap pada prediksi yang paling buruk. “Ada ancaman atau tidak, kita harus tetap siap,” kata dia.
Sebelumnya, Polisi Daerah Jawa Barat yakin pelaku aksi bom panci di Markas Polsek Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, adalah anggota kelompok teroris. Keyakinan itu diperoleh setelah melakukan olah tempat kejadian perkara. "Hasilnya terlihat pelaku profesional, bukan orang iseng pembenci polisi," kata Kepala Polda Jawa Barat, Inspektur Jenderal Suhardi Alius, saat dihubungi Tempo, Ahad, 21 Juli 2013.
Sebagai bukti, dari sisa-sisa bom panci, polisi menemukan zat potasium sebagai bahan peledak. Ditemukan juga butiran goteri atau besi bulat kecil sebagai penambah daya rusak bom. "Kalau cuma orang iseng tak suka polisi tidak sematang ini," kata dia.
Alius pun meminta masyarakat terus waspada memperhatikan lingkungan sekitar. Pemberantasan terorisme, kata dia, bukan semata tugas polisi, tapi juga tugas masyarakat. "Kalau menemukan keanehan di lingkungannya haras segera melapor."
Sabtu, 20 Juli 2013 sekitar pukul 01.30, markas Polsek Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dibom dua lelaki tak dikenal. Bom sempat meledak, tapi daya ledaknya rendah.
Terdapat dua lelaki tak dikenal masuk ke samping Mapolsek melalui tempat cuci sepeda motor yang lokasinya berdampingan dekat Mapolsek. Keduanya langsung menaruh bom berbentuk panci di samping Mapolsek. Dis ekitar wadah panci itu polisi menemukan sisa belerang, dan handphone sebagai timer. Tidak ada korban akibat kejadian ini.
TRI ARTINING PUTRI
Terhangat:
Front Pembela Islam | Bisnis Yusuf Mansur | Daging Impor
Berita lain:
Melawan FPI, Tiga Orang Kendal Ditangkap Polisi
Jokowi: Blusukan Modalnya Jalan Kaki
FITRA: Gaya Blusukan Jokowi Mirip Artis
SBY Minta Polisi Tindak Tegas FPI